Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan pemerintah akan memangkas aturan penyaluran pupuk bersubsidi ke petani. Nantinya regulasi tersebut mempermudah distribusi pupuk ke petani.
Mantan Menteri Perdagangan itu meyakini Peraturan Presiden (Perpres) terkait aturan baru penyaluran pupuk subsidi akan keluar Januari 2025. Hal tersebut dikatakan dalam gelaran Hari Pangan Sedunia di Jawa Barat, Sabtu (16/11/2024).
"Kita pangkas semua. Mudah-mudahan nanti Januari Perpres-nya keluar. Maka pupuk nanti tidak perlu proses lagi, petani ngajukan dulu, persetujuan Camat, persetujuan Bupati, persetujuan Gubernur, persetujuan Menteri Perdagangan, persetujuan Menteri Pertanian, persetujuan Menteri Keuangan, rumit," ujar Zulhas, dalam keterangannya, Sabtu (16/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Zulhas menyebut Perpres tersebut nantinya akan mengatur distribusi pupuk dari produsen langsung ke gabungan kelompok petani (gapoktan). Adapun kuota pupuknya diatur oleh Kementerian Pertanian.
"(Regulasi) pupuk kita pangkas. SK Kementan berapa yang diperlukan, langsung (dari) Pupuk Indonesia, langsung gapoktan, insyaallah," tegas Zulhas.
Oleh karena itu, kata Zulhas, jika ada ada keterlambatan distribusi pupuk ke petani maka jalurnya cuma pendek antara gapoktan atau produsen.
"Kalau ada yang salah, gapoktan yang tanggung jawab ke petani. Kalau gapoktan yang salah, tanggung jawab kepada manajer area. Kalau manajer yang salah baru Pupuk (Indonesia) yang tanggung jawab. Jadi sederhana, kita sederhanakan," ujar Zulhas.
Keluhan Petani soal Irigasi di Sawah
Dalam kunjungan itu, Zulhas juga melakukan dialog dengan petani dari Cihampelas, Jawa Barat. Para petani mengadu ke Zulhas soal masalah irigasi di sawahnya.
Zulhas pun berkeliling sawah bersama petani lalu sambil menanyakan permasalahan yang sedang dihadapi.
"Bapak petani dari mana?" tanya Zulhas
"Dari Cihampelas," jawab salah satu petani.
"Masalahnya apa" tanya Zulhas lagi.
"Ini Pak, pengairan ke sini sudah lama rusak," keluh petani.
Zulhas berjanji akan berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terkait revitalisasi irigasi untuk lahan sawah petani. Ia juga meminta kepada kepala dinas terkait untuk menampung curahan hati petani tersebut.
"Saya minta saya ajak Pak Kadis ke lapangan, (ditemukan) ada ribuan (lahan jadi kurang produktif). Ada 4 ribu hektar di Subang, ada lagi 4 ribu hektare di Sumedang, itu sawahnya bagus, bendungan ada, tapi tidak ada irigasi. Jadi dia hanya (panen) sekali," ujar Zulhas.
Padahal jika ada irigasi, lahan tersebut bisa panen dua hingga tiga kali dalam setahun. Zulhas pun menegaskan kembali akan mengajak Kementerian Pekerjaan Umum untuk melihat hal tersebut.
"Itu kita langsung datang ngajak PU kita kerjain, karena kalau rapat-rapat (di ruangan) nggak kelar-kelar," ujar Zulhas.
(ada/ara)