Sejumlah negara tercatat telah berhasil menurunkan angka perokok cukup signifikan. Berdasarkan laporan Philip Morris International (PMI), negara-negara yang berhasil melakukan itu antara lain Jepang dan Swedia.
CEO Philip Morris Internasional, Jacek Olczak, mengungkapkan negara-negara yang berhasil menurunkan tingkat perokok tersebut dilakukan lewat produk bebas asap tembakau. Induk perusahaan PT HM Sampoerna Tbk tersebut punya produk IQOS, yakni produk tembakau yang dipanaskan, bukan dibakar. Produk itu pertama kali diperkenalkan di Jepang pada 2014.
Jacek Olczak menyebutkan, di Jepang, lebih dari 50% volume produk tembakau dan nikotin kini menggunakan produk bebas asap. Ini menunjukkan keberhasilan produk seperti IQOS dalam menggantikan rokok konvensional. Bahkan, sekitar 70% pengguna di Jepang memilih produk bebas asap tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi, dalam waktu 10 tahun, Jepang hampir, belum sepenuhnya, tetapi hampir, mencapai status bebas asap," kata Jacek Olczak dalam Technovation: Smoke-Free by PMI di Abu Dhabi, Rabu (11/12/2024).
Tidak hanya Jepang, Swedia juga menjadi contoh nyata kesuksesan menurunkan angka perokok. Rahasianya terletak pada penggunaan produk tembakau tanpa pembakaran bernama snus atau kantong tembakau.
"Dalam 20-30 tahun terakhir, mereka pada dasarnya menurunkan angka perokok menjadi sekitar 5%" jelasnya.
Sayangnya, kondisi di beberapa negara Asia tidak menunjukkan hal serupa. Menurut Jacek Olczak, negara-negara seperti India, Turki, dan beberapa negara Asia lainnya masih mengalami peningkatan volume penjualan rokok. Di Vietnam, bahkan produk bebas asap sama sekali tidak diperbolehkan. Akibatnya, angka perokok di negara-negara tersebut malah meningkat.
Jacek Olczak menilai sudah saatnya melihat sisi manusia dari masalah ini. Menurutnya, ada sekitar satu miliar perokok di seluruh dunia yang seharusnya mendapatkan akses ke produk bebas asap yang lebih sehat. Seiring dengan itu, Philip Morris, terus mengembangkan produk bebas asap, melakukan penelitian ilmiah, dan memastikan produk tersebut tersedia di pasar global.
Jacek Olczak menyebut bahwa bukan hanya angka penjualan yang penting, tetapi juga kolaborasi antara perusahaan, pemerintah, dan masyarakat untuk menciptakan kebijakan publik yang efektif dalam menghapuskan rokok dari kehidupan masyarakat.
Menurut Jacek Olczak, negara-negara dengan kebijakan publik yang progresif terbukti lebih sukses dalam menghapuskan rokok dari konsumsi masyarakat. Di sisi lain, negara-negara yang hanya memberikan akses terbatas ke produk bebas asap malah menghukum para perokok tanpa memberikan alternatif yang sehat.
"Sudah waktunya kita mengubah hal ini. Jika tidak, kita hanya akan membuang waktu tanpa hasil yang produktif," ujar Jacek Olczak.
Tonton juga video: Melihat Kembali Aturan Baru Jokowi Soal Rokok dan Vape