Menteri ESDM Bahlil Lahadalia merapat ke Istana Kepresidenan sore ini untuk menemui Presiden Prabowo Subianto. Bahlil kemungkinan bakal membahas soal skema subsidi energi di 2025.
Ketika dikonfirmasi soal hal itu, dia tak membenarkan dan juga tidak mengelak. Dia cuma bilang dirinya akan menyampaikan semua hal setelah rapat selesai.
"Nanti kalau sudah selesai rapat, baru akan saya sampaikan," kata Bahlil ketika ditanya apakah akan melakukan rapat soal skema subsidi 2025, ditemui di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (13/12/2024).
Sebelumnya, Bahlil pmenyebut skema baru subsidi BBM sudah rampung. Menurut Bahlil, hal itu akan diputuskan dalam rapat terbatas yang akan segera dilakukan dalam waktu dekat.
"Menyangkut dengan metode subsidi sudah rampung yang insyaallah akan diputuskan dalam waktu dekat lewat ratas," ujar Bahlil usai acara Rapat Koordinasi Nasional Investasi 2025 di The Ritz-Carlton Hotel, Jakarta Selatan, Rabu (11/12) yang lalu.
Sayangnya, Bahlil belum mau merinci skema seperti apa yang dimaksud. Dia juga tidak menjelaskan lebih besar mana antara subsidi terhadap komoditas BBM atau terhadap bantuan langsung tunai (BLT).
Bahlil sendiri mengusulkan skema baru penyaluran subsidi BBM, yakni dengan skema blending atau kombinasi, yakni diberikan dalam bentuk barang/komoditas produknya dan sebagian lainnya dalam bentuk Bantuan Langsung Tunai (BLT). Bahlil menilai skema ini untuk menggairahkan daya beli masyarakat dan memastikan subsidi tepat sasaran.
Dia juga memastikan subsidi akan diberikan kepada masyarakat yang tepat. Sebab, saat ini pihaknya terus mengkaji data penerima sehingga data yang digunakan akan seragam.
"Selama ini kan, kita tahu, seperti beberapa hari lalu saya sampaikan, bahwa subsidi ini ditengarai sebagian tidak tepat sasaran. Yang berhak mendapat subsidi inilah saudara-saudara kita yang memang, mohon maaf, ekonominya menengah ke bawah, dan sekarang, setel kita exercise oleh BPS, data kita sekarang sudah satu data. Yang pertama kita pastikan adalah satu data," terang Bahlil.
(acd/acd)