Buruh PT Sri Isman Rejeki Tbk atau Sritex menunda rencana aksi demonstrasi mereka di Jakarta. Sebelumnya 10.000 buruh Sritex direncanakan melakukan aksi demo pada 14-15 Januari 2025.
Menurut Koordinator Serikat Pekerja Sritex Group, Slamet Kaswanto, buruh sebenarnya sudah siap datang ke Jakarta. Namun pihaknya memilih opsi audiensi sehingga aksi demonstrasi ditunda.
"Cuma kita tanggal 14 atau 15 (Januari) yang kita minta itu nanti kalau misalkan kami difasilitasi untuk melakukan audiensi ya kami melakukan audiensi dengan menunda aksinya dulu," katanya saat dihubungi detikcom, Rabu (8/1/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Audiensi yang dimaksud dilakukan dengan pihak-pihak yang akan didemo, salah satunya Mahkamah Agung (MA). Audiensi bakal dilakukan sesuai jadwal aksi demonstrasi, yakni tanggal 14-15 Januari. Sebelumnya ada tiga lokasi utama yang disasar buruh, yakni Istana Presiden, Gedung DPR RI, Gedung MA.
Dengan begitu, Slamet menyatakan aksi demo bukan batal melainkan hanya ditunda. Selain buruh Sritex, rencananya demonstrasi bakal diikuti oleh UMKM yang terkait langsung dengan keberlangsungan usaha perusahaan tekstil itu.
"Ditunda kita kan teman-teman aksi itu sudah siap, bahkan beberapa di antaranya mau mengajak suami, istri, masyarakat lingkungan UMKM juga mau ikut menyatakan dukungan itu. Siap bertambah juga jumlahnya," imbuhnya.
Pada kesempatan itu, Slamet mengapresiasi kehadiran Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer yang mendatangi kantor Sritex hari ini. Meski begitu ia menyatakan buruh Sritex tetap akan ke Jakarta untuk menyampaikan aspirasi, khususnya soal keberlangsungan usaha.
"Representasi pemerintah hadir dari pak Wamen hari ini memang betul. Jadi kami hormati lah apa yang akan dilakukan pemerintah. Cuman kita harus tetap akan menyampaikan karena kita mau ke Mahkamah Agung dan ke DPR RI.
Sebelumnya, sebanyak 10.000 pekerja Sritex berencana menggelar aksi demonstrasi di Jakarta. Hal ini menyusul inkrahnya putusan pailit perusahaan usai Mahkamah Agung (MA) menolak kasasi.
Koordinator Serikat Pekerja Sritex Group Slamet Kaswanto mengatakan, keputusan ini berdasarkan pada hasil rapat koordinasi (Rakor) terkait rencana aksi buruh Sritex ke Jakarta.
"Hari Selasa sampai dengan Rabu, tanggal 14-15 Januari 2025. Estimasi massa 10.000. Estimasi armada 200 bus," kata Slamet dalam keterangan tertulis, Jumat (3/1).
Simak juga video: Tiga Langkah Kemnaker Antisipasi Badai PHK Sritex