Menperin Pengin Program Gas Murah Industri Lanjut, Ini Alasannya

Menperin Pengin Program Gas Murah Industri Lanjut, Ini Alasannya

Ilyas Fadilah - detikFinance
Senin, 20 Jan 2025 11:00 WIB
Ilustrasi sektor migas
Foto: Ilustrasi Migas (Fauzan Kamil/Infografis detikcom)
Jakarta -

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita berharap, program Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) untuk tujuh sektor industri senilai US$ 6 per mmbtu segera berlaku kembali. Program ini sendiri telah berakhir 31 Desember 2024.

Agus mengatakan, gas dalam sebuah industri merupakan hal yang penting untuk produksi. Oleh karena itu, dia menilai program itu harus segera berjalan.

"Saya kira harus segera berlaku ya, karena pabrik harus berjalan. Jadi gas yang dibutuhkan itu tetap harus ada," katanya di Kementerian ESDM seperti dikutip Senin (20/1/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia pun mengaku, menerima banyak keluhan dari industri terkait harga gas yang mahal. "Banyak keluhan yang saya dapati dari industri," kata Agus.

Adapun tujuh kelompok industri yang mendapat HGBT yaitu industri pupuk, petrokimia, oleokimia, baja, keramik, gelas kaca, dan sarung tangan karet.

ADVERTISEMENT

Ekonom dari CORE Indonesia Yusuf Rendy Manilet mengatakan, kebijakan HGBT sebelumnya telah membantu industri dalam menekan biaya produksi dan meningkatkan daya saing, terutama di tengah tantangan pemulihan ekonomi.

"Apalagi kita tahu bahwa harga gas untuk industri di Indonesia dengan beberapa negara pembanding, misalnya Vietnam Thailand dan Malaysia relatif masih tinggi," ujar Yusuf.

Menurutnya, dengan berakhirnya harga gas murah maka mempengaruhi daya saing dari 7 industri tersebut, dan hal ini akan bertolak belakang dengan rencana pemerintah dalam upaya mendorong kembali ke industrialisasi yang ditetapkan sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi.

Ia menyebut, kebijakan gas murah memang memberikan dampak terhadap keuangan negara karena pemerintah tentu harus memberikan subsidi terhadap harga gas.

Namun, kata Yusuf, penurunan penerimaan negara dari memberikan subsidi dapat meningkatnya aktivitas perekonomian terutama dari sektor industri yang terkena dampak positif dari harga ga industri yang lebih murah.

"Jika kebijakan HGBT tidak diperpanjang, dampak langsungnya adalah kenaikan biaya produksi yang signifikan bagi 7 sektor industri yang kini harus membayar harga gas komersial. Hal ini berpotensi memicu kenaikan harga produk akhir, menurunkan daya saing industri domestik di pasar global, dan bahkan dapat mengancam keberlangsungan industri yang sangat bergantung pada gas bumi," paparnya.

Lihat juga video: Beli Elpiji 3 Kg Wajib Pakai KTP, Ini Kata Pemilik Pangkalan Gas

[Gambas:Video 20detik]



(acd/acd)

Hide Ads