Jualan di RI Apple Cuan Rp 50 T, Kemenperin: Kita Menuntut Investasinya!

Jualan di RI Apple Cuan Rp 50 T, Kemenperin: Kita Menuntut Investasinya!

Anisa Indraini - detikFinance
Rabu, 22 Jan 2025 14:06 WIB
NEW YORK, NY - AUGUST 02:  The Apple logo is displayed in an Apple store in lower Manhattan on August 2, 2018 in New York City. On Thursday the technology company and iPhone maker became the first American public company to cross $1 trillion in value. Apple stock is up more than 20% this year.  (Photo by Spencer Platt/Getty Images)
Foto: Spencer Platt/Getty Images
Jakarta -

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkapkan penjualan produk Apple di Indonesia sepanjang 2023 mencapai Rp 50 triliun. Nilai itu untuk penjualan sekitar 2,3 juta produk iPhone, hingga iPad dan aksesorisnya.

"Total dengan Ipad dan lain-lain dan aksesoris yang mereka (Apple) jual itu sekitar Rp 50 triliun sales mereka di sini," kata Sekretaris Jenderal Kemenperin Eko Cahyanto dalam diskusi acara Peluncuran Laporan Perekonomian Indonesia (LPI) 2024 yang disiarkan virtual, Rabu (22/1/2025).

Dengan penjualan yang tinggi ini, pemerintah menuntut Apple berinvestasi di Tanah Air. Tujuannya supaya ada nilai tambah yang didapatkan Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami menuntut investasinya. Kami ingin agar value added-nya bisa kita dapatkan juga. Di Indonesia ini dibanding dengan negara-negara pesaing kita di Thailand atau Vietnam, kita mungkin sangat tidak penting untuk Apple dalam proses industrinya karena hanya satu supplier dari Indonesia. Ini yang kami tuntut agar apa yang kita punya, pasar kita bisa kita betul-betul jaga," ujar Eko.

Dengan kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), Eko menyebut hal ini untuk memastikan semua barang yang dijual di Indonesia terutama yang ada kaitannya dengan kepentingan nasional, bermanfaat di dalam negeri.

ADVERTISEMENT

"Seperti halnya dengan produk HKT (handphone, komputer dan tablet) itu harus ada value added yang kita dapatkan. Saat ini sudah banyak selain Apple yang sudah punya basis produksi di Indonesia dan kami apresiasi itu dan kami jaga itu," tutur Eko.

Dia membeberkan kapasitas produksi handphone (HP) di Indonesia saat ini sudah mencapai 60-70 juta unit per tahun. Melihat angka ini, dinilai sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

"Oleh karena itu kami tetap meminta Apple memperbaiki proposalnya agar kita dapat value added. Paling tidak mereka berinvestasi di Indonesia karena pada prinsipnya nilai investasi itu akan berbanding lurus dengan nilai TKDN-nya," papar Eko.




(aid/kil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads