Rapor Industri RI Positif di Awal Tahun, Begini Datanya

Rapor Industri RI Positif di Awal Tahun, Begini Datanya

Ilyas Fadilah - detikFinance
Kamis, 30 Jan 2025 15:59 WIB
Gedung Kemenperin
Foto: Ari Saputra
Jakarta -

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) merilis Indeks Kepercayaan Industri (IKI) bulan Januari 2025. Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif mengatakan, IKI bulan Januari tercatat berada di level 53,10, naik 0,17 poin dibanding bulan sebelumnya.

"IKI pada bulan Januari 2025 mencapai 53,10, naik sebesar 0,17 poin dibanding Desember 2024 yang sebesar 52,93. Begitu pula nilai IKI meningkat 0,75 poin dibandingkan nilai IKI Januari tahun lalu yang sebesar 52,35," ujar Febri dalam konferensi pers di Kantor Kemenperin, Jakarta Selatan, Kamis (30/1/2025).

Dari 23 subsektor industri pengolahan yang dianalisis, terdapat 20 subsektor mengalami ekspansi dan 3 subsektor kontraksi. Subsektor yang ekspansi memiliki kontribusi sebesar 95,5% terhadap PDB Industri Pengolahan Nonmigas Triwulan III 2024.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Subsektor dengan nilai IKI tertinggi adalah industri alat angkutan lainnya dan industri peralatan listrik. Sementara subsektor yang mengalami kontraksi adalah industri minuman, industri pengolahan lainnya dan industri komputer, barang elektronik dan optik.

"Dua subsektor dengan nilai IKI tertinggi adalah industri alat angkutan lainnya dan industri peralatan listrik. Sedangkan dua subsektor yang mengalami kontraksi paling dalam adalah industri minuman dan industri komputer, barang elektronik dan optik," sebut Febri.

ADVERTISEMENT

Pada bulan Januari 2025, terdapat percepatan ekspansi nilai IKI variabel pesanan baru sebesar 2,03 poin atau mencapai 52,7. Sebaliknya, nilai IKI variabel produksi masih ekspansi meskipun terdapat perlambatan sebesar 2,14 poin atau mencapai 53,39.

"Selanjutnya, nilai IKI variabel persediaan produk juga mengalami perlambatan ekspansi sebesar 1,0 poin atau mencapai 53,58," tuturnya.

Kegiatan usaha secara umum sedikit meningkat, yakni sebanyak 76,8% responden menyampaikan kegiatan usahanya membaik dan stabil. Lalu proporsi industri yang menyatakan kondisi usahanya pada bulan Januari 2025 membaik sebanyak 30,3% meningkat 0,5%.

Sedangkan persentase responden yang menjawab kondisi usahanya stabil sebesar 46,5%. Kemudian persentase pelaku usaha yang menyatakan kondisi usahanya menurun di bulan Januari 2025 menurun menjadi 23,2%.

Pada Januari 2025, optimisme pelaku usaha terhadap kondisi usahanya 6 bulan ke depan menurun 0,8% dibandingkan dengan Desember 2024, yaitu sebesar 72,5%. Lalu sebanyak 21,8% pelaku usaha menyatakan kondisi usahanya stabil selama 6 bulan mendatang. Angka ini meningkat 0,6% dibandingkan dengan persentase sebelumnya.

"Persentase pesimisme pandangan pelaku usaha terhadap kondisi usaha 6 bulan ke depan sebesar 5,7%, meningkat 0,2% dibandingkan dengan persentase bulan sebelumnya," sebut Febri.

Adapun industri di Januari 2025 sedikit mengerem laju produksi karena masih banyaknya persediaan atau stok di gudang. Hal ini disebabkan karena meningkatnya produksi di November dan Desember 2025 sebagai antisipasi kenaikan PPN jadi 12%. Meskipun kenaikan PPN tersebut hanya berlaku untuk barang mewah.

"Jadi ketika sebelum pengumuman kenaikan PPN 12% itu dibatalkan, industri itu menaikkan produksinya sehingga stok barang di gudang jadi banyak. Dan hal itu wajar, karena industri perlu antisipasi kenaikan PPN 12%," tutupnya.

(acd/acd)

Hide Ads