Pemerintah Ungkap Kondisi Terkini Industri Manufaktur di RI

Pemerintah Ungkap Kondisi Terkini Industri Manufaktur di RI

Ilyas Fadilah - detikFinance
Kamis, 27 Mar 2025 22:30 WIB
Emiten manufaktur komponen otomotif terkemuka di Indonesia ini mencatatkan sejarah baru dalam perjalanan bisnis perseroan, dengan mengekspor komponen otomotif yang juga bisa digunakan untuk kendaraan listrik ke Amerika Serikat.Ini merupakan awal dari rangkaian ekspor komponen otomotif Perseroan ke Amerika Serikat.
Ilustrasi manufaktur.Foto: Dok. DRMA

Terdapat empat alasan pentingnya pasar domestik bagi kinerja industri manufaktur, yaitu Pertama adalah sebagian besar 80 persen produk manufaktur dijual di pasar domestik, dan sisanya 20 persen ekspor. Di pasar domestik produk manufaktur dibeli oleh pemerintah, swasta dan rumah tangga.

"Kebutuhan dari tiga komponen tersebut kemudian yang membentuk demand domestik manufaktur. Dengan demikian, demand domestik menentukan kinerja manufaktur. Ketika demand domestik naik maka kinerja manufaktur juga ikut naik. Sebaliknya, ketika demand domestik menurun dan penuh tekanan maka kinerja manufaktur juga akan menurun," ungkapnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kedua, demand domestik produk manufaktur merupakan jaminan dan sekaligus penarik investasi asing di Indonesia. Menurut Febri, pasar domestik yang besar merupakan hal penting yang menarik bagi investor global menanamkan modalnya di Indonesia.

"Mereka bersedia membangun fasilitas produksi baru dan berproduksi karena menilai potensi besar pada pasar domestik Indonesia," ujar Febri.

ADVERTISEMENT

Ketiga, industri manufaktur Indonesia merupakan sektor yang menyerap tenaga kerja paling besar. Sampai tahun 2024, terdapat 19 juta tenaga kerja yang bekerja di manufaktur. Ketika manufaktur memiliki kinerja baik, maka pendapatan dari 19 juta rakyat Indonesia yang bekerja juga ikut naik.

"Sebaliknya, ketika pasar domestik dibanjiri produk impor dan mengakibatkan tekanan yang berat pada demand domestik, akan mengancam ekonomi 19 juta pekerja dan keluarganya," imbuhnya.

Keempat, demand domestik manufaktur dapat dipandang sebagai sebuah ruang atau kesempatan bagi industri dalam negeri untuk meningkatkan daya saing produknya.

"Peningkatan demand domestik dapat dimanfaatkan industri dalam negeri untuk peningkatan nilai tambah, produktivitas tenaga kerja, inovasi dan daya saing industri manufaktur sehingga diharapkan dapat masuk lebih dalam pada Global Value Chain manufaktur global," jelas Febri.

Optimisme 6 bulan ke depan
IKI Maret mencatat tingkat optimisme pelaku usaha selama enam bulan ke depan sebesar 69,2% turun 3 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Namun persentase responden yang menyatakan 'tetap' meningkat menjadi 24,5 persen, dan yang menyatakan pesimisme menjadi 6,3 persen (turun 0,3 persen).

Di sisi lain, terjadinya perang dagang antar produsen manufaktur dunia merupakan potensi tantangan manufaktur ke depan yang harus diwaspadai, karena dapat berimbas pada masuknya produk manufaktur asing ke dalam negeri akibat tidak dapat masuknya produk tersebut ke pasar Amerika Serikat. Hal ini adalah akibat perang tarif yang terjadi.

Namun demikian, kata Febri, Kemenperin tetap berupaya melindungi industri dalam negeri melalui penerapan kebijakan SNI dan TKDN. Selain itu, untuk menekan impor, Kementerian Perindustrian melakukan relaksasi peraturan Impor dan menyusun non-tariff measure.

"Sekali lagi kebijakan ini bertujuan melindungi industri dalam negeri dari gempuran produk impor. Melindungi industri dalam negeri berarti melindungi 19 juta rakyat Indonesia yang bekerja pada industri dalam negeri," tegas Febri


(ily/hns)

Hide Ads