Pengusaha Khawatir RI Kebanjiran Impor Keramik India Gegara Tarif Trump

Pengusaha Khawatir RI Kebanjiran Impor Keramik India Gegara Tarif Trump

Aulia Damayanti - detikFinance
Sabtu, 05 Apr 2025 18:45 WIB
Ketua Asosiasi Industri Keramik Indonesia, Edy Suyanto
Ketua Asosiasi Industri Keramik Indonesia, Edy Suyanto/Foto: Sekar Aqillah Indraswari
Jakarta -

Pengusaha keramik khawatir Indonesia kebanjiran impor dari negara yang terdampak kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) mengkhawatirkan banjirnya produk keramik dari India yang selama ini menjadi eksportir keramik terbesar di AS.

"Asaki mengharapkan atensi pemerintah melakukan perlindungan terhadap industri dalam negeri yang mana menjadi ancaman sasaran pengalihan ekspor atau tempat pembuangan bagi produk-produk negara lain yang tidak bisa tembus pasar AS pasca diterapkan Tarif Resiprokal tersebut," kata Ketua Umum Asaki, Edy Suyanto dalam keterangannya, Kamis (5/4/2025).

Selain itu, pihaknya juga meminta pemerintah melakukan negosiasi tarif impor yang diberlakukan untuk Indonesia. Menurutnya, untuk menyeimbangkan neraca perdagangan Indonesia dan AS, ada potensi Indonesia melakukan impor gas alam cair yang besar dari AS.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di mana saat ini Industri Keramik Nasional mengalami gangguan supply gas dan mahalnya harga regasifikasi gas US$ 16,77/MMBTU. Ini saatnya Indonesia membuka keran impor gas," tuturnya.

Edy mengatakan pengusaha juga tidak keberatan jika di dalam negosiasi dengan AS, bea masuk impor keramik dari AS yang saat ini 5% dibebaskan atau (0%) karena selama ini tidak melakukan praktik kecurangan seperti dumping.

ADVERTISEMENT

"Produk keramik nasional tidak kalah berdaya saing terhadap produk keramik buatan AS," ucapnya.

Sementara terkait dengan tarif impor Trump disebabkan oleh kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), Edy menilai kebijakan itu perlu dipertahankan.

"Sertifikasi TKDN telah terbukti efektif membantu penyerapan produk dalam negeri bagi Industri Keramik Nasional," pungkasnya.

(ada/ara)

Hide Ads