Pengusaha Sebut Banyak Negara Minat Bangun Pabrik di RI Imbas Tarif Trump

Retno Ayuningrum - detikFinance
Selasa, 06 Mei 2025 13:59 WIB
Ilustrasi/Foto: dok BP Batam
Jakarta -

Pengusaha yang tergabung dalam Himpunan Paritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) mengklaim banyak negara yang berminat membangun pabrik di Indonesia imbas tarif resiprokal yang dikenakan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Menurut Ketua Umum Hippindo Budihardjo Iduansjah, China menjadi salah satu negara yang berminat investasi di Indonesia.

Budi menilai kebijakan tarif impor tinggi itu justru memberikan peluang kepada Indonesia. Menurutnya, saat ini sudah banyak yang menyatakan minat untuk bangun pabrik karena tarif impor yang dikenakan Indonesia termasuk rendah.

"Sekarang udah banyak yang datang untuk bikin pabrik. Peluangnya banyak karena Indonesia tarifnya nggak terlalu mahal selama 90 hari ini," kata Budihardjo saat ditemui di Gedung Smesco, Jakarta Selatan, Selasa (6/5/2025).

Budi menjelaskan beberapa delegasi telah datang ke Indonesia untuk mencari pihak kerja sama merealisasikan hal tersebut. Apabila hal tersebut berjalan lancar, Budi memperkirakan setidaknya 3 hingga 4 tahun ke depan bisa menjalankan investasinya.

"Mereka udah ingin mencari partner, dan kalau langsung besok jadi, artinya mungkin dalam 3-4 tahun inilah mereka akan mulai investasi," terang Budi.

Menurutnya, hampir semua sektor usaha menyatakan minat bangun pabrik, mulai dari plastik, elektronik, hingga makanan dan minuman. Adapun negara yang paling banyak menyatakan minatnya, yakni China.

"Yang paling banyak China. Hampir semua (sektor usaha) ya. Kemarin yang hubungi kita dari plastik produk, elektronik, termasuk juga makanan. Karena mereka export ke Amerika susah," tambah Budi.

'Lihat juga Video: Cheetos Comeback ke RI, Kali Ini Bakal Bangun Pabrik'




(acd/acd)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork