Industri garmen Sri Lanka dibuat was-was setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump resmi memberlakukan tarif impor sebesar 30% untuk produk pakaian jadi dari negara itu. Padahal, AS merupakan pasar terbesar bagi garmen Sri Lanka dengan porsi ekspor mencapai 40%.
Dikutip dari Reuters, Kamis (10/7/2025), ekspor garmen Sri Lanka ke AS tahun lalu mencapai US$ 1,9 miliar, menjadikannya sektor penghasil devisa terbesar ketiga dan menyerap 300.000 tenaga kerja, mayoritas perempuan.
"Jika ini adalah angka (tarif impor) akhir, Sri Lanka berada dalam masalah karena pesaing kami, seperti Vietnam, telah menerima tarif yang lebih rendah," kata Yohan Lawrence dari Joint Apparel Association Forum (JAAF), organisasi yang menaungi perusahaan-perusahaan pakaian terbesar di negara itu, kepada Reuters.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: RI Punya Senjata Baru buat Nego Tarif Trump |
Dalam surat resmi yang dikirim Rabu lalu, Trump memberi tahu Presiden Sri Lanka Anura Kumara Dissanayake soal penerapan tarif 30% mulai 1 Agustus, jauh di atas tarif 20% yang diberikan ke Vietnam. Pemerintah Sri Lanka berharap bisa melanjutkan negosiasi untuk mendapatkan kesepakatan yang lebih baik.
Sebagai perbandingan, tarif untuk Bangladesh ditetapkan lebih tinggi yakni 35%, sementara tarif untuk India, yang juga pemasok besar ke AS, hingga kini belum diumumkan.
Pemerintah Sri Lanka belum memberi respons resmi atas kebijakan ini, namun berjanji akan menggelar jumpa pers dalam waktu dekat bersama Gubernur Bank Sentral Nandalal Weerasinghe serta pejabat perdagangan dan keuangan.
Data JAAF mencatat, ekspor pakaian jadi Sri Lanka ke AS sepanjang lima bulan pertama 2025 sudah mencapai US$ 747 juta, sementara total ekspor pakaian jadi sepanjang tahun lalu mencapai US$ 4,8 miliar.
Sementara itu, Dana Moneter Internasional (IMF) pekan lalu menegaskan prospek ekonomi Sri Lanka tetap positif, namun mengingatkan risiko besar terhadap stabilitas makroekonomi dan sosial akibat ketidakpastian kebijakan perdagangan global.
Tonton juga video "Upaya RI Nego Tarif Trump: Airlangga ke AS-Pertamina Cs Teken MoU" di sini:
(shc/rrd)