Produsen Lokal Teriak! Pemerintah Mau Longgarkan Impor Food Tray

Produsen Lokal Teriak! Pemerintah Mau Longgarkan Impor Food Tray

Retno Ayuningrum - detikFinance
Kamis, 31 Jul 2025 17:45 WIB
Asosiasi Produsen Wadah Makan Indonesia (Apmaki) meminta agar pemerintah tidak melonggarkan kebijakan untuk impor food tray.
Asosiasi Produsen Wadah Makan Indonesia (Apmaki) meminta agar pemerintah tidak melonggarkan kebijakan untuk impor food tray - Foto: detikcom/Retno Ayuningrum
Jakarta -

Asosiasi Produsen Wadah Makan Indonesia (Apmaki) meminta agar pemerintah tidak melonggarkan kebijakan untuk impor food tray atau nampan makanan untuk program makan bergizi gratis (MBG). Pasalnya, hal tersebut dapat mengancam keberlanjutan produsen dalam negeri.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Produsen Wadah Makan Indonesia (Apmaki) Alie Cendrawan mengatakan pihaknya mendukung program unggulan pemerintah, dalam hal ini MBG. Alie menerangkan produsen wadah makanan telah modifikasi pabrik-pabrik lama demi program tersebut. Bahkan pihaknya juga investasi langsung untuk mendukung program pemerintah.

"Adanya usulan ataupun ajakan dari pemerintah, terutama Presiden Republik Indonesia maupun Dewan Ekonomi Nasional ya Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan sesuai press release-nya, di mana mengusulkan dan meminta agar pengusaha nasional membangun pabrikan lokal tujuannya untuk mendukung program makan bergizi gratis. Jadi antaranya mungkin food tray ataupun peralatan lainnya," kata Alie dalam konferensi pers, di Jakarta Selatan, Kamis (31/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, investasi tersebut terancam lantaran pemerintah bernia tmelonggarkan impor food tray. Padahal, pihaknya telah menggelontorkan investasi sekitar Rp 300 miliar.

ADVERTISEMENT

Untuk itu, Alie menerangkan pemerintah sebaiknya tidak melonggarkan relaksasi impor food tray. Sebab, menurut Alie, produksi food tray dapat menghidupkan ekonomi dalam negeri, hingga membuka lapangan kerja.

"Dan dengan adanya kami berinvestasi, tiba-tiba datanglah regulasi, regulator, yaitu regulasi dari Permendag Nomor 22 itu sehingga terbukalah semua pihak bisa mengimpor food tray," jelas Alie.

Pengurus Apmaki sekaligus produsen food tray, Robert Susanto menilai teknologi yang digunakan dalam produksi food stray termasuk mudah. Menurut Robert, Apmaki dapat memproduksi food stray hingga 10 juta unit per bulan.

"Jadi boleh dikatakan relatif mudah, apalagi kami dari pemain otomotif. Kemampuan kami sudah didata oleh Bapak Ketua kami, Ketua Asosiasi APMAKI, bahwa kalau kami dikumpulkan dari sekitar 25 yang hadir dari tadi pagi ya, itu terkumpul sekitar, mampu itu hampir 10 juta per bulan. Itu pun belum dalam kondisi digas secara maksimum. Dengan kondisi yang sedang-sedang saja, sudah mampu 10 juta per bulan," jelas Robert.

Dia pun menyayangkan pemerintah justru melonggarkan impor untuk food stray. Padahal, kemampuan produksi dalam negeri cukup untuk memenuhi kebutuhan pemerintah.

"Jadi kami mendengar informasi yang diterima di BGN, kok bahwa produsen nasional, produsen dalam negeri belum mampu membuat, atau belum mampu memenuhi kebutuhan, bahkan bukan memenuhi, belum mampu membuat food tray, itu kan sangat ironis," terang Robert.

Di sisi lain, Robert juga menyoroti bahwa pemerintah turut serta mendampingi produsen sehingga berjalan sendiri-sendiri. Dari hal inilah, lanjut Robert, muncul anggapan produksi dalam negeri tidak mencukupi.

"Jadi kami ini jalan sendiri-sendiri, tanpa ada yang terkoordinasi, sehingga seolah-olah nampaknya, bahwa produsen dalam negeri belum mampu atau tidak mampu memenuhi kebutuhan food tray untuk proyek MBG ini," imbuh Robert.

Lihat juga Video Anggota Komisi IX DPR Soroti Ribuan Wadah Makan Gratis Impor dari China

(kil/kil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads