Kinerja Industri RI Masih Lesu, Ini Buktinya

Kinerja Industri RI Masih Lesu, Ini Buktinya

Anisa Indraini - detikFinance
Jumat, 01 Agu 2025 11:30 WIB
Ilustrasi kawasan industri di Cilegon, Banten.
Foto: dok. Pemprov Banten
Jakarta -

Kinerja sektor manufaktur Indonesia masih mengalami kontraksi meski sudah membaik. Hal itu terlihat dari Purchasing Managers' Index (PMI) yang berada di level 49,2 pada Juli 2025, naik dari 46,9 pada bulan sebelumnya.

PMI di bawah 50 menandakan aktivitas manufaktur mengalami kontraksi, bukan ekspansi. Aktivitas manufaktur Indonesia sudah berada di zona kontraksi selama empat bulan berturut-turut.

"Kondisi operasional di sektor manufaktur Indonesia terus menurun pada awal semester II-2025, namun demikian laju kontraksi melambat," tulis keterangan resmi S&P Global, Jumat (1/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Faktor utama penyebab penurunan angka PMI Indonesia di bawah 50 adalah karena penurunan produksi berkelanjutan. Tingkat penurunan bisnis baru juga berkurang pada Juli 2025, di mana perusahaan menyebut penurunan ini sebagian diatasi oleh beberapa proyek baru.

ADVERTISEMENT

Namun demikian, permintaan asing atas barang produksi Indonesia kembali turun ke wilayah kontraksi tiga kali selama empat bulan setelah sempat stabil pada Juni 2025. Sejalan dengan tren permintaan baru, tumpukan pekerjaan kini menurun dalam empat bulan terakhir sehingga tingkat tenaga kerja juga turun.

"Akibatnya perusahaan sering menyebutkan bahwa stok barang jadi yang ada digunakan untuk memenuhi pesanan, menyebabkan penurunan stok pasca produksi dalam empat bulan terakhir," jelas S&P Global.

Kemudian aktivitas pembelian turun pada tingkat sedang di Juli 2025, yang menurut perusahaan disebabkan oleh penurunan kebutuhan produksi. Pada waktu yang sama, bukti menunjukkan bahwa perusahaan berupaya untuk mengurangi inventaris pembelian yang menyebabkan penurunan stok pembelian selama empat bulan berturut-turut.

"Dilaporkan adanya tekanan tambahan terhadap pasokan karena waktu tunggu rata-rata untuk pengiriman input meningkat untuk kedua kali dalam tiga bulan, seiring keterlambatan pengiriman dan gangguan akibat konflik Iran-Israel," imbuhnya.

Lihat juga Video: Kampus Diminta Kerja Sama Riset dengan Industri

(acd/acd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads