Ratusan Perusahaan Unjuk Teknologi Tanggap Bencana, RI Siap Jadi Pusat Inovasi

Fadhly Fauzi Rachman - detikFinance
Kamis, 14 Agu 2025 16:07 WIB
Foto: Dok. Istimewa
Jakarta -

Pameran internasional Emergency Disaster Reduction & Rescue Expo (EDRR) Indonesia 2025 resmi digelar mulai 13-15 Agustus 2025 di JIEXPO Kemayoran, Jakarta. Acara ini menghadirkan ratusan perusahaan dari dalam dan luar negeri yang menampilkan teknologi kebencanaan terbaru. Indonesia pun disebut siap menjadi pusat kolaborasi dan inovasi tanggap bencana di Asia Tenggara.

EDRR 2025 dibuka langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno, didampingi CEO Seven Event Andy Wismarsyah dan Vice President Shanghai International Exhibition (Group) Co. Ltd (SIEC) - CPIT Shanghai, Fiona Bai.

"Saya sangat senang dapat menjadi Co Host dari EDRR 2025. Kita belajar ke Tiongkok untuk melihat teknologi-teknologi terbaru, dan kami tidak hanya ingin membeli produk, tetapi mari kita berinovasi bersama, mari kita produksi bersama," ujar Pratikno dalam pidatonya, ditulis Kamis (14/8/2025).

Ia menegaskan, EDRR harus menjadi lebih dari sekadar pameran. "Saya berharap EDRR tidak hanya menjadi ajang pameran semata, tetapi menjadi wadah kolaborasi yang lebih mendalam, untuk belajar, berinovasi, menciptakan teknologi baru, dan membangun industri yang bermanfaat bagi kemanusiaan untuk menyelamatkan nyawa," tegas Pratikno.

CEO Seven Event, Andy Wismarsyah, menyebut alasan pemilihan Indonesia sebagai tuan rumah karena letaknya yang berada di Cincin Api Pasifik, menjadikan negeri ini rawan bencana sekaligus strategis untuk jadi pusat solusi mitigasi bencana.

"Pameran dan forum EDRR 2025 diselenggarakan di Indonesia bukan tanpa alasan. Sebagai negara yang berada di Cincin Api Pasifik, kita menghadapi berbagai ancaman bencana yang kompleks dan terus meningkat. Melalui EDRR, kami ingin memperkuat kesiapsiagaan nasional dengan menghadirkan teknologi terbaru, inovasi, serta kerja sama strategis lintas sektor," kata Andy.

EDRR 2025 diikuti lebih dari 200 peserta internasional dan 44 peserta nasional. Mereka menampilkan berbagai teknologi pencegahan dan penanganan bencana seperti sistem pengendalian banjir, perlindungan keselamatan, layanan medis darurat, dan pelatihan simulasi tanggap darurat.

Terdapat pula zona khusus bertajuk Green and Innovation Cooperation yang menghadirkan teknologi energi baru dari Tiongkok, kecerdasan buatan (AI), manufaktur canggih, serta layanan kesehatan pintar yang menunjang respons bencana lebih cepat dan efisien.

Fiona Bai selaku VP SIEC-CPIT Shanghai menyampaikan apresiasinya atas dukungan industri dan pemerintah Indonesia dalam penyelenggaraan EDRR tahun ini.

"Kami sangat senang dapat kembali bekerja sama dengan mitra Indonesia untuk mendukung agenda tanggap bencana global. EDRR tidak hanya menjadi pameran teknologi, tapi juga jembatan diplomasi dan solidaritas internasional. Kolaborasi yang terjalin di sini akan membawa dampak positif, tidak hanya bagi Indonesia tetapi juga kawasan Asia Tenggara," ungkap Fiona.

Menurut Andy, forum ini tidak hanya penting sebagai ajang pameran, tapi juga menjadi titik temu kebijakan dan inovasi kebencanaan nasional. Pameran ini diharapkan jadi tonggak penting memperkuat sistem peringatan dini, inovasi teknologi, dan kesiapsiagaan Indonesia dalam menghadapi risiko bencana yang kian kompleks

"Selama tiga hari penyelenggaraan, EDRR juga menghadirkan 13 forum dan workshop strategis, yang menjadi wadah diskusi kebijakan, inovasi, serta penguatan kapasitas sumber daya manusia di bidang kebencanaan," kata Andy.



Simak Video "Video: Sandiaga Uno dan UMA Siap Investasi USD 300 Juta untuk Industri Film RI"

(fdl/fdl)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork