Imbas Tarif AS, PMI Manufaktur Jepang Merosot di Agustus

Imbas Tarif AS, PMI Manufaktur Jepang Merosot di Agustus

Heri Purnomo - detikFinance
Kamis, 21 Agu 2025 12:02 WIB
Even bertajuk “Japan Construction Industry Hand-on Workshop” digelar di ICE BSD, Tangerang, Sabtu (24/8/2024). Workshop ini bertujuan untuk mengenalkan dan memberi pengalaman sensasi bekerja di industri konstruksi Jepang.
Foto: Tripa Ramadhan
Jakarta -

Aktivitas manufaktur Jepang kembali merosot pada Agustus 2025, melanjutkan tren pelemahan yang juga terjadi pada Juli. Survei sektor swasta mencatat tekanan terutama datang dari tarif Amerika Serikat yang membebani permintaan ekspor.

Indeks Manajer Pembelian (PMI) Manufaktur Jepang S&P Global naik tipis menjadi 49,9 pada Agustus dari 48,9 di Juli. Namun, level tersebut masih berada di bawah ambang batas 50,0 yang memisahkan pertumbuhan dari kontraksi, sehingga menandakan sektor manufaktur masih menyusut dua bulan berturut-turut.

"Pemulihan output manufaktur mungkin sulit dipertahankan kecuali kita melihat peningkatan penjualan dalam waktu dekat," kata Annabel Fiddes, Associate Director Ekonomi di S&P Global Market Intelligence, dikutip Reuters, Kamis (21/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Output manufaktur sempat pulih setelah kontraksi bulan lalu, tetapi pesanan baru tetap menurun. Kondisi ini mencerminkan lemahnya permintaan, baik domestik maupun internasional.

ADVERTISEMENT

Pesanan luar negeri untuk barang Jepang bahkan merosot tajam dalam 17 bulan terakhir, menegaskan rapuhnya sektor manufaktur yang sangat bergantung pada ekspor.

Data perdagangan resmi Jepang yang dirilis Rabu (20/8) menunjukkan ekspor pada Juli anjlok paling tajam sejak Februari 2021, seiring makin terasa dampak tarif AS.

Kesepakatan dagang AS-Jepang yang dicapai bulan lalu memangkas sebagian tarif Trump menjadi 15%. Meski begitu, sebagian produsen masih berhati-hati menilai kondisi bisnis, menurut jajak pendapat Reuters awal bulan ini.

Selain itu, biaya input produsen naik tipis, sementara inflasi harga jual turun ke titik terendah dalam lebih dari empat tahun.

Di sisi lain, sektor jasa Jepang masih mencatat pertumbuhan meski melambat. PMI Jasa kilat turun menjadi 52,7 dari 53,6 pada Juli. Secara keseluruhan, ekonomi Jepang tetap tumbuh, terlihat dari Indeks output PMI komposit yang naik ke 51,9 di Agustus, laju ekspansi tercepat dalam enam bulan terakhir.

Simak juga Video: LPS Sebut RI Tak Rugi soal Nego Tarif AS 19%, Ini Alasannya

(rrd/rrd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads