Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berhasil menarik investasi Rp 160 triliun dari sektor Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (Ilmate). Jumlah tersebut merupakan total capaian pada semester I 2025.
Mayoritas investasi itu berasal dari Penanaman Modal Asing (PMA). Hal ini disampaikan Dirjen Ilmate Kemenperin, Setia Diarta, saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI.
"Kalau kami kita lihat pada perkembangan investasi secara menyeluruh, yang dipisahkan di kuartal pertama dan kuartal kedua, ini kalau di total lebih dari Rp 160 triliun, dan proporsinya lebih besar adalah penanaman modal asing yang masuk di sektor Ilmate," ujarnya dalam rapat di Kompleks DPR RI Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (16/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara rinci, pada kuartal I total investasi mencapai Rp 92,45 triliun, dengan PMA sebesar Rp 78,48 triliun sementara Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 13,97 triliun. Sementara di kuartal II total investasinya Rp 88,90 triliun, dengan rincian Rp 73,60 triliun PMA dan Rp 15,30 PMDN.
"Dan kalau kita lihat memang kuartal kedua ada sedikit perlambatan, tapi by total ini mudah-mudahan masih di angka yang masih stabil untuk secara semester," imbuh Setia.
Dalam paparannya, realisasi investasi sepanjang tahun 2023 mencapai Rp 262 triliun, kemudian naik di tahun 2024 menjadi Rp 320,45 triliun. Penanaman modal asing juga mendominasi raihan investasi di dua periode tersebut.
Pada kesempatan itu, ia menjelaskan kontribusi sektor Ilmate terhadap PDB nasional dan PDB pengolahan non migas. Pada kuartal kedua 2025, sektor ini berkontribusi 24,75% terhadap sektor pengolahan non migas, serta berkontribusi 4,19% terhadap PDB nasional.
Kemudian kinerja ekspor-impor pada kuartal kedua 2025, sektor Ilmate mencatatkan pertumbuhan ekspor 15,94%, sementara impor sebesar 23,75%. "Posisi pada saat ini, ekspor di kuartal kedua ini tumbuh sampai 15,94% dan impor juga mengikuti adanya penambahan sekitar 23,75%," tutupnya.
Simak juga Video: Harga Emas Antam Turun, Peluang Koleksi Bagi Investor