Philip Morris International (PMI), perusahaan induk dari PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna), terus memperkuat komitmennya dalam pengembangan produk bebas asap sebagai alternatif yang lebih baik bagi perokok dewasa.
Vice President Communications & Engagement PMI, Tommaso Di Giovanni, mengatakan sejauh ini perusahaan telah meluncurkan berbagai produk bebas asap yang terbagi dalam tiga kategori yakni produk tembakau yang dipanaskan dengan produk utamanya IQOS, rokok elektronik dengan produk VEEV, dan kantong nikotin dengan produk ZYN.
Menurutnya, bahaya utama dari rokok terletak pada proses pembakaran rokok yang menghasilkan asap yang mengandung ribuan bahan kimia berbahaya, bukan dari nikotin itu sendiri. Dengan menghilangkan proses pembakaran, seperti pada IQOS, VEEV, dan ZYN, maka dapat menjadi alternatif yang lebih baik bagi perokok dewasa yang memilih untuk tetap menggunakan produk tembakau atau nikotin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski tidak sepenuhnya bebas risiko, produk bebas asap dapat secara signifikan mengurangi paparan bahan kimia yang berbahaya dan berpotensi berbahaya dibandingkan rokok. Karena alasan inilah PMI terus berinovasi dan mengembangkan portofolio produk bebas asapnya.
Hal ini sejalan dengan prinsip utama perusahaan yakni mengimbau mereka yang tidak merokok untuk tidak memulainya. Kalau sudah merokok, berhentilah. Kalau tidak bisa berhenti, maka beralih lah ke produk yang lebih baik.
"Yang penting adalah memberi perokok dewasa sesuatu yang jauh lebih baik untuk mereka. Lalu, kami perlu melihat apa yang mereka sukai, dan kami akan memberi mereka pilihan itu," terangnya.
Lebih lanjut, Tommaso menjelaskan sejauh ini berbagai produk bebas asap yang dikembangkan PMI sudah cukup diterima oleh para perokok dewasa di se-dunia. Kondisi ini terlihat dari bagaimana produk bebas asap milik perusahaan kini tersedia di 97 negara di seluruh dunia, dengan 41 juta orang yang telah menggunakannya.
Dengan peralihan ini, hingga Juni 2025, sekitar 41% pendapatan perusahaan berasal dari penjualan berbagai produk bebas asap tersebut.
"Kami tidak dapat mencapainya sendirian. Kami membutuhkan pihak lain untuk merangkul perubahan ini bersama-sama," ucap Tomasso.
Di Indonesia, PMI menunjukkan komitmennya melalui investasi sebesar US$ 330 juta untuk membangun fasilitas produksi produk tembakau inovatif bebas asap di Karawang, Jawa Barat, pada tahun 2023. Fasilitas ini merupakan pabrik pertama milik PMI di Asia Tenggara dan ketujuh di dunia.
Fasilitas tersebut juga dilengkapi dengan Laboratorium Pengujian dan Analisis berstandar internasional, yang merupakan satu-satunya Advanced Lab PMI di Asia. Laboratorium ini didukung oleh sekitar 200 tenaga ahli dari dalam negeri yang memiliki kualifikasi tinggi.
PMI di Indonesia turut menghadirkan beragam produk bebas asap yang ditujukan untuk memenuhi preferensi konsumen dewasa yang memutuskan untuk terus menggunakan produk tembakau/nikotin bebas asap lainnya. Portofolio Sampoerna mencakup produk tembakau yang dipanaskan yaitu IQOS dengan batang tembakau TEREA dan BONDS by IQOS dengan batang tembakau khusus BLENDS by A; rokok elektronik VEEV; serta kantong nikotin, ZYN.
Lebih dari sekadar inovasi produk, pengembangan produk bebas asap ini juga memberikan kontribusi nyata terhadap perekonomian daerah. Produksi di dalam negeri mendorong penyerapan hasil panen tembakau dan cengkih dari petani lokal, serta membuka peluang kemitraan dengan lebih dari 600 UMKM di 20 kota di Indonesia. Inisiatif ini telah menciptakan lebih dari 1.300 lapangan kerja baru dan melibatkan sekitar 180.000 anggota Sampoerna Retail Community (SRC) dalam ekosistem distribusi produk bebas asap.
(igo/hns)