Kemenperin Gandeng Badan Khusus PBB Kembangkan Eco-Industrial Park

Kemenperin Gandeng Badan Khusus PBB Kembangkan Eco-Industrial Park

Ilyas Fadilah - detikFinance
Selasa, 14 Okt 2025 13:25 WIB
Foto udara kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan dermaga Pelabuhan Ikan Muncar di Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (14/2/2025). Pemerintah telah menerapkan berbagai kebijakan untuk mendukung pengembangan Minapolitan Pelabuhan Muncar sebagai pusat perikanan dan industri kelautan seperti pengembangan infrastruktur, regulasi dan pengolahan perikanan. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/rwa.
Ilustrasi/Foto: ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Jakarta -

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menggandeng United Nations Industrial Development Organization (UNIDO) atau Organisasi Pengembangan Industri Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengembangkan Kawasan Industri Berwawasan Lingkungan atau Eco-Industrial Park (EIP).

Menurut Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kemenperin, Tri Supondy, saat ini terdapat 5 pilot project terkait EIP, yaitu Karawang International Industrial City, KI MM2100, KI Batamindo, KI Deltamas, dan KI Medan.

"Kementerian Perindustrian juga akan mewujudkan Kawasan Industri yang berdaya saing, berkelanjutan, dan berwawasan lingkungan melalui pembentukan Kawasan Industri Berwawasan Lingkungan atau Eco-Industrial Park (EIP)," ujarnya dalam sosialisasi Permenperin No 26/2025, di Kantor Kemenperin, Jakarta, Selasa (14/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tri menambahkan, kerja sama ini merupakan bagian dari Global Eco-Industrial Parks Programme (GEIPP) Indonesia-Fase II, dan akan berfungsi sebagai center of excellence atau pusat unggulan untuk peningkatan kapasitas dan kompetensi pengelola kawasan industri dalam upaya pengembangan EIP di Indonesia.

ADVERTISEMENT

Dipilihnya UNIDO tak lepas dari kompetensi organisasi tersebut dalam pengembangan kawasan Industri. Kemenperin juga meminta UNIDO melibatkan negara lain, salah satunya Swiss.

"Kenapa UNIDO? Karena itu adalah organisasi internasional yang punya kompetensi terkait dengan hal itu. Kita butuh lembaga-lembaga dengan kompetensi yang advance, dan kita minta mereka juga membantu kita untuk melibatkan dengan negara-negara yang lain. Itu sebenarnya juga dalam satu upaya kita untuk memastikan kita berkiblat atau kita punya sokongan, support yang benar," bebernya.

Pada kesempatan itu, Tri menyebut bahwa Kemenperin berupaya meningkatkan kualitas kawasan industri di Tanah Air. Ia berharap ke depannya standar di kawasan industri tidak berbeda-beda hingga memberikan kepastian kepada investor.

"Kita ingin terus kawasan industri bertambah, dan pertambahan ini sudah ada, dan ingin kita terus tambah, tinggikan pertumbuhannya, agar apa, agar mereka siap untuk menampung investasi. Jadi kalau kawasan industri yang nggak siap, nggak tumbuh, susah menerima investasi yang masuk," tutupnya.

Tonton juga Video: Jokowi Tengok Kawasan Industri Hijau Terbesar di Dunia di Kaltara

(ily/rrd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads