Genjot Industri Halal Global, Menperin Mau RI Salip Malaysia-Arab

Genjot Industri Halal Global, Menperin Mau RI Salip Malaysia-Arab

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Senin, 20 Okt 2025 15:19 WIB
Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita membuka pameran IIMS Motobike Expo 2019 di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (29/11/2019).
Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta -

Berdasarkan laporan State of The Global Islamic Economy Report (SGIER) tahun 2024-2025, Indonesia menempati peringkat ke-3 dalam ekosistem industri halal dunia setelah Malaysia dan Saudi Arabia. Namun dalam sektor industri halal ini, Indonesia ditargetkan bisa naik peringkat menempati posisi pertama.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menjelaskan saat ini Malaysia menempati peringkat pertama dalam sektor industri halal dengan skor 165,1. Kemudian disusul Arab Saudidi pada peringkat kedua dengan skor 100,9, dan Indonesia berada di peringkat ketiga dengan skor 99,9.

"Meskipun kita masih berada di peringkat ke-3, tapi di tahun 2024 Indonesia tercatat sebagai negara dengan kenaikan skor tertinggi di tahun 2024, yaitu naik 19,8 poin," kata Agus dalam konferensi pers capaian Kementerian Perindustrian dalam Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran di Kantor Kemenperin, Jakarta Selatan, Senin (20/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kondisi ini berbanding terbalik dengan Malaysia yang skor ekosistem industri halal mereka tengah mengalami pelemahan 28,1 poin. Sementara skor keseluruhan Arab Saudi hanya naik 7,3 poin.

Kemudian pada posisi ke-4 ekosistem industri halal terbaik di dunia diduduki oleh Uni Emirat Arab (UEA) dengan skor 95,8 atau naik 16 poin. Selanjutnya ada Bahrain yang berada di posisi ke-5 dengan skor 81,9 atau naik 6,9 poin.

ADVERTISEMENT

Dengan posisi Indonesia saat ini, serta kenaikan poin terbesar dibanding negara-negara lain inilah Agus yakin ekosistem industri halal Tanah Air dapat menyalip Arab Saudi, hingga akhirnya Malaysia.

"Kita harus yakin dan kita akan terus mengupayakan dalam tidak waktu lama kita akan menempatkan posisi pertama dalam dalam pembangunan atau pembangunan produk-produk halal atau ekosistem industri halal," ucapnya.

Dalam hal ini Agus menjelaskan terdapat sejumlah komponen perhitungan ekosistem industri halal global yakni finansial, regulasi halal, kesadaran masyarakat, sosial, dan inovasi. Sementara terkait sektor industri yang masuk dalam penilaian tersebut ada sektor fashion, makanan halal, serta farmasi dan kosmetik halal.

Di sektor fashion halal, Indonesia sudah menempati di peringkat pertama di atas Malaysia, Italia, Turki dan Singapura. Lalu di di sektor makanan halal Indonesia masih di peringkat keempat di bawah Malaysia, Singapura, UEA namun di atas Yordania.

Untuk sektor farmasi dan kosmetik halal, Indonesia masih berada di peringkat kedua di bawah Malaysia namun berada di atas UEA, Singapura, dan Turki. Oleh karenanya Agus percaya diri Indonesia masih memiliki potensi yang sangat besar untuk berada di posisi pertama.

"Masih banyak sekali yang kita lakukan untuk memperbaiki dan juga mengejar potensi dari ekonomi halal yang begitu besar," pungkasnya.

Tonton juga video "Haikal Hassan Puji Jakarta Paling Disiplin soal Sertifikasi Halal" di sini:

(igo/fdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads