Australia Mau Bangun Pabrik Baterai Pesaing Lithium, Target Operasi 2028

Laporan dari Australia

Australia Mau Bangun Pabrik Baterai Pesaing Lithium, Target Operasi 2028

Anisa Indraini - detikFinance
Selasa, 21 Okt 2025 10:17 WIB
Australia Mau Bangun Pabrik Baterai Pesaing Lithium, Target Operasi 2028
Australia Mau Bikin Pabrik Baterai Pesaing Lithium, Target Operasi 2028/Foto: Anisa Indraini/detikcom
Perth -

Australia berencana membangun pabrik baterai vanadium di Kalgoorlie, Australia Barat. Produk baterai ini digadang-gadang memiliki beberapa keunggulan dibandingkan baterai lithium.

CEO Australia Vernadium Limited (AVL), Graham Arvidson mengatakan pabrik baterai vanadium ditargetkan dapat beroperasi pada 2028. Untuk peluncurannya, dibutuhkan sekitar 4.000 ton vanadium pentoksida atau setara dengan 2% dari pasar vanadium global saat ini.

"(Pabrik) baterai (vanadium) yang kami harap dapat dibangun di Kalgoorlie ini akan terus berlanjut, baik kami sendiri yang membangunnya atau pihak lain dalam enam bulan ke depan atau lebih dan akan beroperasi pada 2028," kata Arvidson di kantornya, Wangara, Perth, Australia Barat, Senin (20/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arvidson mengaku pihaknya masih perlu memproduksi lebih banyak vanadium untuk peluncurannya. Saat ini, 85-90% produksi vanadium global masih berasal dari China, Rusia dan Afrika Selatan.

ADVERTISEMENT

"Kami memiliki peluang di Australia untuk memproduksi (vanadium) dalam persentase yang besar. Kami memiliki sumber daya vanadium terbesar kedua di dunia," bebernya.

Australia Mau Bangun Pabrik Baterai Pesaing Lithium, Target Operasi 2028Australia Mau Bangun Pabrik Baterai Pesaing Lithium, Target Operasi 2028 Foto: Anisa Indraini/detikcom

Menurut Arvidson, baterai vanadium memiliki beberapa keunggulan seperti dari aspek keamanan yang tidak mudah terbakar. Selain itu, masa pakai baterai aliran redoks vanadium diklaim lebih lama dan perawatan lebih sedikit, meski biaya awal mungkin lebih tinggi.

"Yang menarik dari baterai ini (vanadium) adalah semakin lama durasinya, semakin kompetitif modalnya. Lalu manfaat lain dibandingkan teknologi pesaing seperti lithium, baterai ini sepenuhnya tidak mudah terbakar. Baterai ini bertahan selama 30, 50, 100 tahun tanpa degradasi sama sekali," klaim Arvidson.

Sebagai informasi, AVL merupakan perusahaan pertambangan Australia yang fokus pada pengembangan proyek vanadium. Perusahaan tersebut sedang membangun rantai nilai vanadium yang terintegrasi mulai dari penambangan, pemrosesan konsentrat vanadium, manufaktur elektrolit dan pembangunan baterai vanadium flow (VFB) skala besar.

Tonton juga Video: Momen Jokowi Resmikan Pabrik Baterai Mobil Listrik di Karawang

(aid/ara)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads