Pupuk Indonesia Kirim 4.650 Ton Pupuk Subsidi ke Sumbawa

Pupuk Indonesia Kirim 4.650 Ton Pupuk Subsidi ke Sumbawa

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Jumat, 31 Okt 2025 14:49 WIB
Pupuk Indonesia di Bontang
Pupuk Indonesia melalui anak usahanya Pupuk Kaltim mengirimkan sebanyak 4.650 ton pupuk urea subsidi dalam bentuk kantong ke Sumbawa NTB - Foto: detikcom/ Shafira Cendra Arini
Bontang -

Pupuk Indonesia melalui anak usahanya Pupuk Kaltim mengirimkan sebanyak 4.650 ton pupuk urea subsidi dalam bentuk kantong ke Sumbawa, Nusa Tenggara Timur (NTB). Adapun pengiriman tersebut berupa pupuk subsidi dengan harga Eceran Tertinggi (HET) yang baru turun 20%.

Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi mengatakan, pengiriman ini sangat penting dilakukan menjelang musim tanam utama dari siklus tanam di Indonesia memasuki bulan November.

"Akhir bulan Oktober, November dan Desember Ini siaga satu. Kenapa? Karena memang penggunaan pupuk, terutama untuk sektor pangan itu kan siklikal. Kita sudah masukkan musim tanam," kata Rahmad, dalam acara Pelepasan Urea Subsidi di Pelabuhan Tursina Pupuk Kaltim, Bontang, Kalimantan Timur, Jumat (31/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Rahmad, musim tanam ini merupakan puncak karena bertepatan dengan musim hujan. Oleh karena itu, pengiriman besar dilakukan untuk mengantisipasi serapan pupuk dalam jumlah besar seperti di tahun-tahun sebelumnya.

"Pupuk sebagai elemen penting dalam sektor pertanian, sebagai agro input penting, kontribusinya 62% dari produktivitas. Kami di Pupuk Indonesia mempunyai komitmen untuk memastikan bahwa ketersediaan pupuk bersubsidi untuk para petani di Indonesia ini bisa benar-benar dilaksanakan," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Di samping itu, Rahmad mengatakan, pupuk subsidi yang dikirimkan pada hari ini merupakan yang telah mengalami penyesuaian HET. Penyesuaian tersebut berupa penurunan harga 20%, yang mulai tanggal 22 Oktober 2025.

Untuk Pupuk Urea sendiri, lanjut Rahmad, hargannya turun dari Rp 2.250 per kg menjadi Rp 1.800 per kg. Selain itu, juga ada Pupuk NPK, yang turun dari Rp 2.300 per kg menjadi Rp 1.840 per kg.

"Jadi sekarang petani tidak hanya volumenya tercukupi, tidak hanya ketempatan waktunya karena sekarang aturan distribusinya sudah disederhanakan, tapi masih ada bonus lagi dari Presiden yaitu memberikan diskon pupuk bersubsidi," ujar Rahmad, ditemui usai acara.

Seiring dengan langkah tersebut, Presiden Prabowo Subianto juga mengarahkan melalui Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) untuk melakukan revitalisasi industri pupuk secara besar-besaran.

Rahmad mengatakan, pabrik-pabrik yang sudah berumur tua akan segera diganti. Saat ini, Pupuk Indonesia tengah menjalankan revitalisasi melalui dua proyek, antara lain di Pupuk Kaltim yakni revamping Pabrik Amonia-2, serta di pabrik Pupuk Sriwijaya, Palembang.

Adapun di Palembang sendiri, akan dilakukan pergantian dua pabrik yang sudah berumur cukup tua, sekitar 50 tahun, menjadi satu pabrik berkapasitas besar. Menurutnya, revitalisasi ini akan berdampak besar bagi kelanjutan industri pupuk itu sendiri.

Sementara itu, Senior Director of Business Performance & Assets Optimization PT Danantara Asset Management (Persero), Bhimo Aryanto, mengatakan pihaknya memiliki komitmen untuk memastikan ketahanan pangan sebagai bagian dari program presiden agar dilaksukan secara maksimal. Hal ini salah satunya dengan mendorong efisiensi operasional melalui revitalisasi pabrik tersebut.

"Kita lagi fokus untuk melakukan revitalisasi pabrik-pabrik pupuk dari pupuk Indonesia holding company. Sehingga diharapkan itu akan bisa membuat industri, membuat petani, membuat ekosistem pertanian di Indonesia juga semakin tangguh, semakin kuat karena didukung oleh pupuk Indonesia yang tangguh, efisien dan kuat," kata Bhimo dalam kesempatan yang sama.

Simak juga Video 'Ini Program Pupuk Indonesia yang Bawa Pulau Lembata Mandiri Pangan!':

(shc/kil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads