Presiden Prabowo Subianto meresmikan pabrik petrokimia PT Lotte Chemical Indonesia di Cilegon, Banten. Proyek petrkomia jumbo ini menelan investasi hingga Rp 65 triliun dalam pembangunannya.
Saat meresmikan pabrik besar tersebut, Prabowo mengaku dirinya sempat mengundang Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) untuk ikut hadir. Sebab, proyek yang sempat mangkrak ini bisa dikebut pembangunannya di era kepemimpinan Jokowi.
Prabowo bercerita dirinya sudah sempat menelepon Jokowi untuk hadir dalam peresmian pabrik itu, hanya saja Jokowi ternyata berhalangan hadir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seharusnya atau kemarin saya juga mengundang atau saya minta diundang Presiden Joko Widodo, Presiden Ke-7 RI. Karena bagaimanapun ini salah satu prestasi beliau, ini dimulai di zaman beliau dan juga hasil kesepakatan, hasil lobi beliau dengan pimpinan Korea Selatan, jadi sepantasnya beliau ke sini," ungkap Prabowo saat memberikan sambutan dalam peresmian pabrik petrokimia, Kamis (6/11/2025).
"Beliau minta maaf dan beliau telepon saya beliau belum bisa hadir dan saya juga sampaikan kita maklumi," ujarnya menambahkan.
Menurutnya, semua pihak saat ini harus belajar untuk lebih banyak menghormati jasa-jasa tokoh yang pernah jadi pemimpin negeri ini sebelumnya.
"Tetapi bagaimanapun saya ingatkan generasi penerus, saya ingatkan masyarakat Indonesia, marilah kita pandai-pandai menghormati jasa-jasa semua tokoh, jasa-jasa semua pemimpin," beber Prabowo.
Proyek petrokimia jumbo garapan Lotte ini sudah sejak 2016 disepakati untuk dibangun, hanya saja pembangunannya sempat mandek. Proyek ini mulai kembali jadi perhatian pada tahun 2020, ketika Jokowi berdiskusi langsung dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae In untuk melanjutkan proyek ini.
Cerita ini diungkapkan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia yang juga hadir dalam peresmian. Bahlil menjadi salah satu tokoh kunci berlanjutnya proyek petrokimia Lotte. Kala itu dia banyak melakukan lobi, diskusi, dan negosiasi dengan pihak Korsel soal proyek ini sebagai Menteri Investasi/Kepala BKPM di bawah Kabinet Indonesia Maju pimpinan Jokowi.
"Saya masih ingat betul pada tahun 2020. ini adalah pertemuan Presiden Indonesia dan Presiden Korea, Presiden Moon, waktu itu di Busan untuk kita melakukan proyek ini. Dan Alhamdulillah hari ini selesai," papar Bahlil dalam sambutannya.
Singkat cerita proyek ini menurut Bahlil bisa berlanjut karena pihaknya membentuk Satgas Investasi dan memberikan perhatian khusus pada proyek petrokimia Lotte.
"Akhirnya, konstruksi proyek ini mulai tahun 2022. Dan berhasil mulai beroperasi pada Oktober 2025 Berkat kolaborasi yang solid antara tenaga ahli Indonesia dan Korea. Serta dukungan penuh dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah," lanjut Bahlil.
Tonton juga video "Prabowo Bantah Isu Takut Jokowi: Aku Hopeng Sama Beliau"
(hal/fdl)










































