Komisi VI DPR RI memutuskan untuk menunda rapat kerja terkait penyelamatan industri baja nasional. Pasalnya tidak ada perwakilan dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) setingkat menteri atau wakil menteri yang hadir.
Dari Kemendag diwakili Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Tommy Andana, kemudian dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin) juga diwakili Wakil Menteri Faisol Riza. Sisanya perwakilan dari pihak Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara), Badan Standardisasi Nasional (BSN) dan Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Muhamad Akbar Djohan.
Awalnya rapat sempat dibuka pukul 10.20 WIB dan dipimpin Ketua Komisi VI DPR RI Anggia Ermarini. Dalam kesempatan itu, Wamenperin Faisol Riza juga sempat melakukan paparan terkait kondisi industri baja nasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah itu, giliran dari perwakilan Kemendag akan melakukan paparan. Hanya saja Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Demokrat, Herman Khaeron melakukan interupsi dan meminta rapat ditunda karena tidak dihadiri oleh pengambil keputusan dari Kemendag.
"Dari tadi saya merasakan bahwa forum ini tidak representatif untuk membicarakan persoalan kebijakan karena memang tidak dihadiri oleh pengambil keputusan. Kita hargai lah sampai wakil menteri oke lah, tapi kalau yang lainnya dihadiri level Dirjen apalagi staf ahli menteri, nanti kita hanya mendengarkan presentasi-presentasi seperti ini, substansinya nggak akan dapat, pertanyaan kita tidak akan direspons dengan baik," kata Herman di ruang Rapat Komisi VI DPR RI, Jakarta, Senin (10/11/2025).
Hal senada juga disampaikan Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Gerindra, Kawendra Lukistian. Dia berharap pemerintah serius untuk menangani permasalahan industri baja nasional yang saat ini dibanjiri impor.
"Kita bicara hal strategis. Kami tidak mau omon-omon saja. Kita ingin ada langkah strategis untuk menyelamatkan industri baja nasional. Kami semangat pagi ini datang ke sini karena peserta rapatnya sudah jelas, kalau begini percuma nanti kita ujung-ujungnya akan report lagi. Please ini harus kita selamatkan industri baja nasional, tapi bukan cuma seolah-olah," tegas Kawendra.
Dalam rapat selanjutnya, ia berharap perwakilan dari pemerintah khususnya Menteri Perdagangan dan Menteri Perindustrian bisa hadir untuk membicarakan langkah strategis terkait industri baja di Indonesia.
"Kita perlu bicara hal ini lebih detail. Mohon kasih tahu kepada para pimpinan bapak/ibu lembaga sekalian, kalau diundang sama DPR tolong hadir, jangan seolah-olah nggak butuh DPR," ucapnya.
Dengan banyaknya usulan agar rapat ditunda, Anggia selaku pemimpin rapat memutuskan demikian. Ia menyebut rapat terkait industri baja nasional akan dijadwalkan ulang.
"Memang kita lihat tidak ada keseriusan dari Kemendag untuk merespons ini. Jadi kita minta untuk ditunda, nanti kita akan tentukan waktunya kapan, nanti kita undang lagi," tutup Anggia.
Simak juga Video 'Rahasia Kencana Baja Ringan Bikin Proyek Lebih Cepat dan Ramah Lingkungan!':











































