Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR), Sofyan Djalil, menambahkan penyusutan terjadi karena adanya tangan-tangan manusia yang yang mengubah fungsi lahan danau atau situ tersebut.
"Ada di Danau Rawa Pening, di Semarang, itu lahan-lahannya malah sebagian besar sudah rumah, dan itu sangat merugikan," jelasnya di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Jakarta, Selasa (10/10/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena alam bisa, tapi dipercepat dengan kelakuan manusia. Bisa penggunduluan daerah catchment jadi sedimentasi. Kemudian adanya kegiatan orang nyuci, deterjen itu jadi pupuk fosfatnya. Apalagi pupuknya orang pertanian masuk ke danau jadi enceng gondok," kata Basuki.
Menurutnya, selama ini banyak pihak yang merasa memiliki dalam pemanfaatan danau atau situ. Namun pemanfaatan itu tidak dibarengi dengan pengelolaan atau pemeliharaan yang baik.
"Semua orang merasa memiliki, tapi semua orang tidak merasa bertanggung jawab. Semua merasa berhak memanfaatkan tapi tidak mau memelihara. Maka itu saya mengajak semua pihak untuk mau kerja sama dalam menjaga dan mengelolah situ, danau, embung yang ada ini," kata Sofyan Djalil. (hns/hns)