Keempat flyover dan satu underpass tersebut telah selesai dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan diresmikan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Wilayah VII Semarang Achmad Herry Marzuki, mengatakan empat flyover itu dibangun dalam waktu yang singkat. Pembangunannya dilakukan sejak November 2016 dan hanya butuh waktu selama tujuh bulan pembangunan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak sampai satu tahun. Flyover Klonengan dan Dermoleng tepat waktu sekitar tujuh bulan. Kesambi agak molor satu bulan. Kretek juga agak tersendat karena masalah pembebasan lahan," kata Herry Marzuki dalam keterangan resmi yang diterima detikFinance seperti dikutip Kamis (26/10/2017).
![]() |
Selain itu, tinjauan langsung ke lapangan dari Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang terus memantau perkembangan pembangunan 4 flyover juga turut ikut mendorong percepatan penyelesaian flyover yang juga digunakan untuk membantu kelancaran arus mudik Lebaran Juni lalu.
"Saya cek langsung ke PT Wijaya Karya Industri & Konstruksi di Cileungsi, Jawa Barat untuk mengecek kesiapan material baja dan box girder yang digunakan dalam pembangunan flyover Kretek untuk memastikan proses pengiriman dan pemasangan girder tepat waktu pada masa kritis H-7 jelang Lebaran 2017 lalu," ujar Basuki.
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo dalam sambutannya pada acara peresmian meminta warga ikut menjaga dan merawat kondisi jembatan dari aksi corat-coret. Ia menyarankan masyarakat yang mau corat-coret sebaiknya membuat seni mural di tembok flyover.
![]() |
"Tolong jaga dan rawat keberadaan flyover tersebut. Jangan sampai ada tangan- tangan jahil yang melakukan corat- coret di tembok karena kondisinya sudah baik," tutur Ganjar.
Sebelum diresmikan, keempat flyover sudah digunakan pada musim mudik lebaran tahun 2017. Meski belum rampung, namun penyelenggaraan mudik berlangsung dengan aman, lancar dan sukses tanpa adanya laporan kecelakaan selama melewati flyover tersebut.
Kehadiran empat flyover ini signifikan meningkatkan kelancaran arus lalu lintas sehingga dapat memangkas waktu tempuh dan biaya logistik.
Di jalur tersebut, tedapat 72 kali perlintasan kereta api di hari biasa. Setiap kereta yang melintas membutuhkan waktu selama lima menit atau per harinya mencapai enam jam untuk penutupan jalan yang mengakibatkan antrean kendaraan.
![]() |
Antrean semakin panjang pada musim mudik tiba, karena meningkatnya volume kendaraan dan peningkatan perlintasan kereta api menjadi sekitar 92 kali perhari atau lebih dari tujuh jam pemberhentian dalam sehari.
Selain untuk mempersiapkan jalur mudik, kehadiran flyover juga dapat meningkatkan konektivitas antar wilayah Pantai Utara dan Pantau Selatan Jawa sehingga diharapkan bisa ikut meningkatkan pertumbuhan ekonomi regional dan nasional, khususnya mendukung arus distribusi barang dan logistik.
Sebagai informasi, pekerjaan flyover Dermoleng dilaksanakan oleh kontraktor PT Adhi Karya (Persero) Tbk-CDI KSO dengan nilai kontrak Rp 64 miliar, Flyover Klonengan oleh kontraktor PT Hutama Karya dengan nilai kontraknya Rp 112 miliar, Flyover Kesambi oleh PT Brantas Abipraya dengan nilai kontrak Rp 58 miliar dan Flyover Kretek dikerjakan oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk dengan nilai kontrak Rp 82 miliar.
![]() |