Saat ini pekerjaan yang tengah dilakukan adalah pembangunan lintasan fase I dengan rute Kelapa Gading-Velodrome yang dikerjakan oleh kontraktor, Wijaya Karya (WIKA).
Sembari berjalannya fase I, saat ini tengah disiapkan pembangunan fase II dengan rute Velodrome-Dukuh Atas sepanjang 9 km. Bahkan, sudah ada investor yang menyatakan komitmen pendanaan untuk pekerjaan fase II LRT Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dirut PT Jakpro Satya Heragandhi mengatakan Korea Rail Network Authority akan menggelontorkan dana sebesar US$ 500 juta atau Rp 6,75 triliun (kurs Rp 13.500/US$).
"Korea berkomitmen untuk bantu memberikan financing sebesar US$ 500 juta, dan ke depan untuk Fase II. Jakpro akan mengkaji skema public private partnership (PPP) dengan menggandeng mitra KRNA," kata Satya dalam keterangan tertulis yang diterima detikFinance, Kamis (9/11/2017).
Satya mengatakan kerja sama pendanaan dengan Korea Rail Network Authority tentunya mengurangi beban biaya yang harus ditanggung Pemprov DKI Jakarta. Kerja sama ini, lanjut dia, merupakan lanjutan dari kerja sama sebelumnya.
Sebelumnya, Korea Rail Network Authority membantu PT Jakpro dalam feasibility study untuk penyempurnaan trase seluruh koridor LRT di DKI Jakarta.
"Penyempurnaan seluruh koridor dengan panjang sekitar 116 km sudah ditetapkan dalam Keputusan Gubernur No.1859 tahun 2015 dan dengan adanya pendanaan Korea ini akan membantu meringankan beban APBD," ujar Satya.
Selain kerja sama soal anggaran, Korea Rail Network Authority juga akan memberikan pendidikan dan pelatihan gratis untuk operasional dan perawatan prasarana, serta sarana LRT Jakarta.
"MoU ini juga merupakan bentuk komitmen antara Jakpro dan Korea Rail Network Authority dalam melaksanakan kerja sama lebih lanjut terkait proyek LRT Jakarta," tutupnya. (dna/dna)