Pemerintah memberikan dukungan berupa pembiayaan dan konstruksi pada Seksi 1 Cileunyi-Ranca Kalong (11,45 km) dan Seksi 2 Ranca Kalong-Sumedang (17,05 km) yang dananya menggunakan pinjaman dari China. Total pinjamannya mencapai Rp 6,78 triliun yang terdiri dari 3 fase.
Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR, Arie Setyadi Moerwanto mengatakan, pekerjaan konstruksi sepanjang 6,35 km di seksi 2 saat ini sudah rampung 100%. Sementara sisanya sekitar 12 km lagi saat ini masih dalam pengerjaan, khususnya pada pembangunan terowongan yang dilalui tol ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara untuk seksi 1 yang pendanaannya baru saja ditandatangani lewat pinjaman dari China saat ini masih dalam pembebasan lahan. Konstruksi sendiri akan dimulai pada awal tahun depan setelah menetapkan PT Adhi Karya (Persero) dan China Road and Bridge Corporation sebagai kontraktor yang akan mengerjakan seksi ini.
"Kenapa seksi 1 ini belakangan pengerjaannya, karena pembebasan lahan dan lain-lainnya ini yang paling susah. Karena di daerah Cileunyi sampai Rancakalong itu sudah daerah perkotaan," tutur Arie.
"Dari pekerjaan ini, yang kritikal menentukan waktu pengerjaan secara keseluruhan adalah pengerjaan interchange di Cileunyi. Karena desainnya cukup complicated dan cara pekerjaannya juga. Tapi kami yakin ini bisa dikerjakan karena kami sudah sukses dengan pembangunan Semanggi yang bisa diselesaikan dalam waktu pendek," pungkasnya. (eds/dna)











































