Menteri BUMN Rini Soemarno sendiri telah membantah proyek tersebut merupakan proyek bohongan. Dia menantang orang yang memberi sebutan itu untuk datang langsung ke lokasi melihat perkembangan yang ada.
Rini mengakui perkembangan atau progres pembangunan mega proyek transportasi antar kota tersebut cukup lambat. Namun dia memastikan, progres di lapangan saat ini terus berjalan dan tengah dalam pembangunan sejumlah terowongan yang akan dilewati oleh kereta cepat ini nanti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rini juga memastikan untuk urusan perizinan, pembangunan proyek bernilai US$ 5,9 miliar atau sekitar Rp 78,6 triliun ini sudah selesai semuanya. Saat ini pihaknya tengah menunggu proses pencairan dana pinjaman dari China bisa rampung pada awal Desember mendatang. Sebelumnya Rini menyebut terakhir kali pinjaman akan cair pada medio November ini.
"Kita harapkan permulaan Desember ini, karena memang kemarin menungu juga izin dari tanah mengenai lahan harus diselesaikan dengan baik, setelah dapat penetapan lokasi, ada lahan-lahan yang harus dibebaskan dari masyarakat. Nah, pembebasan ini masih proses jalurnya, ada sedikit," tukasnya.