Menteri BUMN Rini Soemarno memastikan, tol yang dijual tak akan berpindah tangan dari negara, namun hanya beralih investor. Penjualan tol Becakayu sendiri kata dia akan didorong diberikan ke Jasa Marga selaku operator tol, sementara Waskita Karya diminta membangun di tempat lainnya, tentunya harus dengan kas yang cukup.
"Kalau kita bicara investor masuk mengantikan Waskita, jalan tol tetap di situ. Becakayu tetap di situ, enggak ke mana-mana. Mau diangkat ke mana, semua tetap memakai," kata Rini saat ditemui ketika berkunjung ke Wamena, Rabu (22/11/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rini memastikan, meski Waskita Karya langsung melakukan penjualan konsesi tol yang dimiliki, BUMN karya tersebut akan tetap mendapat untung dan tidak rugi.
"Revenue kan diambil di muka. Waskita sudah untung diambil di muka. Dalam dia membangun, kemudian menawarkan ke Jasa Marga yang sama-sama BUMN, berpartner dengan yang lain. Pasti Waskita menjual tidak mungkin tidak untung," ungkapnya.
Namun demikian, wanita kelahiran Maryland, Amerika Serikat ini juga mendorong sumber pembiayaan infrastruktur lainnya selain menjual konsesi atau kepemilikan saham tol yang dibangun BUMN. Beberapa di antaranya seperti sekuritisasi dan obligasi proyek layaknya yang dilakukan Jasa Marga.
"Seperti Jasa Marga kemarin mengeluarkan sekuritisasi, revenuenya lima tahun ke depan itu kita jaminkan untuk pinjaman. Nah pinjaman ini dimanfaatkan Jasa marga salah satunya bisa membeli Becakayu. Orang seringkali mengatakan dijual, dijualnya juga ke pihak Indonesia," pungkasnya.
Baca juga: Akhirnya Tol Becakayu Beroperasi |











































