Proses tender dua ruas tol ditarget selesai akhir tahun ini. Kedua ruas tol itu adalah Jakarta-Cikampek sisi selatan sepanjang 64 km dan Probolinggo-Banyuwangi sepanjang 170,36 km.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Herry Trisaputra Zuna, mengatakan proses lelang sudah mendekati tahap akhir dan tinggal finalisasi pemenang menuju penandatanganan perjanjian pengusahaan jalan tol (PPJT).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ruas tol Jakarta-Cikampek Selatan sendiri setidaknya diperebutkan oleh empat badan usaha jalan tol, setelah dinyatakan lulus tahap prakualifikasi dalam proses pelelangan. Di antaranya adalah PT Jasa Marga dan PT Wira Nusantara Bumi selaku pemrakarsa, PT Pembangunan Perumahan Tbk, PT Waskita Toll Road, dan kontraktor asal China, China Gezhouba Group ltd.
Sementara untuk tol Probolinggo-Banyuwangi akan dikerjasamakan lewat skema Build Operate Transfer (BOT) atau sepenuhnya didanai oleh swasta. Jadi badan usaha akan bangun terlebih dahulu. Namun adanya kondisi lalu lintas yang saat ini masih rendah, pemenuhan investasi dicoba dilakukan dengan memperpanjang masa konsesi atau penetapan tarif.
"Yang kita lakukan adalah dengan menerapkan list present value of revenue. Jadi ada patokan, present value dari nilai proyeknya yang menjadi acuan. Nanti ini akan kita evaluasi. Kalau ternyata betul bahwa lalu lintasnya berjalan lambat atau flat, tentu present valuenya akan rendah dan akan tidak mencapai, ini akan kita adjust dalam bentuk tarif dan masa konsesi," ujar Herry.
Sementara untuk tol lainnya, Semarang-Demak yang sebelumnya juga ditarget ditender tahun ini harus menunda dulu. "Kita tunggu clearance lingkungan, setelah itu baru di awal tahun depan di lelang," jelasnya. (eds/hns)











































