Pembangunan Tol Bocimi Terhambat 6,3 Ha Lahan yang Belum Bebas

Pembangunan Tol Bocimi Terhambat 6,3 Ha Lahan yang Belum Bebas

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Senin, 27 Nov 2017 14:32 WIB
Foto: Dokumen Kementerian PUPR
Jakarta - Sebagian seksi dari ruas Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) akan segera dioperasikan pada bulan Desember 2017 mendatang. Seksi tersebut adalah seksi I dari Ciawi menuju Cigombong, segmen Ciawi-Caringin sepanjang 7,3 km. Namun hingga medio November ini, diketahui masih ada sejumlah bidang lahan yang belum bebas, dan menghambat pekerjaan di lapangan.

"Ada beberapa tanah yang harus dikonsinyasi dan butuh waktu. Untuk yang bisa disewa, sudah disewa. Bahkan ada yang penyelesaiannya yang macam-macam kemarin, ada tanah MNC sudah diselesaikan. Di lokasi ada juga yang di tengah jalan, tapi belum masuk, itu baru dikerjakan," kata Kepala BPJT Herry Trisaputra Zuna di Jakarta, Senin (27/11/2017).

Berdasarkan data monitoring BPJT bulan November yang diterima detikFinance, diketahui masih ada lahan yang belum bebas sebesar 3,78% dari total lahan yang dibutuhkan, atau sekitar 6,39 Ha. Termasuk tanah wakaf dan Lahan yang tersebar di banyak lokasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tanah wakaf ini sendiri belum bisa di-clearing menunggu bangunan pengganti. Status saat ini masih proses tender PU di Bina Marga. Lahan warga yang belum bebas sebagian juga ada pada tahap validasi untuk musyawarah dan sebagian lagi penyelesaian peta bidang.

Saat ini BPJT memberikan suport dan bantuan tenaga kepada P2T (panitia pengadaan tanah) dan TPT (tim pengadaan tanah) Bina Marga. Bila diperlukan, menyediakan dana talangan kepada Bina Marga untuk pengganti bangunan wakaf sebagai proses percepatan. BUJT juga didorong untuk segera melaksanakan pekerjaan sampai dengan perbatasan lokasi yang belum bebas.

Pada bagian lahan yang belum bebas di tol Bocimi, juga terdapat keterlambatan relokasi PDAM di inter change Caringin, karena tanah pengganti PDAM Utilitas untuk relokasi pipa belum tersedia dan masih proses pembebasan oleh Bina Marga.

Penyediaan dana talangan kepada Bina Marga pun diharapkan bisa dilakukan agar terjadinya proses percepatan.

Di lain hal, faktor cuaca juga turut menghambat proses percepatan konstruksi yang ingin dilakukan. Walaupun beberapa waktu lalu sudah mengalami musim kering atau kemarau, namun pada wilayah area proyek masih terjadi hujan lokal antara 2-3 hari/minggu. Hal tersebut pun menjadi kendala pekerjaan tanah seperti galian dan timbunan. (eds/dna)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads