Apa Kabar Kajian Pembangunan LRT Medan?

Apa Kabar Kajian Pembangunan LRT Medan?

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Kamis, 30 Nov 2017 07:44 WIB
Foto: Ari Saputra
Jakarta - Rencana Pemerintah Kota Medan untuk memiliki moda transportasi kereta api ringan atau Light Rail Transit (LRT) di Medan semakin menuju kenyataan. Walikota Medan Dzulmi Eldin mengatakan, saat ini pihaknya telah melewati tahap feasibility study untuk menyusun rencana proyek ini lebih matang lagi.

Dari hasil studi kelayakan, dia bilang proyek ini layak untuk dikerjasamakan dengan swasta melalui skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU).

"FS sudah selesai berjalan. Dan sekarang sedang FBC (final business case). Dengan FBC ini mudah-mudahan nanti bisa terpenuhi apa yang kita inginkan, sehingga nantinya sudah tinggal pelaksanaannya dari konsultannya. Nanti kemudian ditenderkan oleh Kementerian Keuangan, melalui PT SMI. Kita harapkan nanti ini bisa ada percepatan-percepatan untuk mempercepat proses itu," katanya saat ditemui detikFinance di Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (29/11/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Proyek LRT Medan pun akan menjadi proyek transportasi massal pertama yang akan dikerjasamakan dengan swasta. Rencana pembangunan LRT Medan sendiri telah tercantum di dalam daftar Public Private Partnership (PPP) project 2017 atau proyek Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) yang disusun oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

"Investor sudah ada yang menawarkan kerja sama melalui Bappenas," tutur dia.

Dzulmi berujar, selanjutnya pihaknya tengah fokus menyelesaikan FBC dari proyek ini untuk menyusun secara rinci detail proyek agar bisa segera dilakukan lelang kepada investor. Rencananya, proyek ini akan dimulai pada tahun 2019 mendatang.

"Sementara katanya di awal 2019 nanti (mulai konstruksi)," ucapnya.

LRT Medan sendiri akan dibangun satu paket dengan pembangunan bus rapid transportation (BRT) Medan. Kedua moda transportasi itu akan saling terintegrasi dan menjadi kebutuhan yang cukup mendesak bagi kelancaran konektivitas transportasi di ibu kota Provinsi Sumatera Utara itu.

Sebagai ibu kota provinsi, Medan menjadi kota berkembang dalam hal pertumbuhan penduduk dan ekonomi, di mana kepadatan penduduknya menjadi salah satu yang terpadat di Indonesia. Mayoritas penduduk di kota ini pun masih mengandalkan mobilitasnya melalui kendaraan pribadi dan sektor jalan.

"Kita sudah harus melakukan percepatan pembangunan di kota kita. Lalu lintas di kota Medan khususnya, semakin lama semakin tidak terkendali, kendaraan macetnya dan sebagainya. Dengan adanya LRT dan BRT nanti, ini akan lebih mempermudah perencanaan kita dalam menata arus lalu lintas dan kota kita untuk menata kota itu," tukasnya. (eds/mkj)

Hide Ads