Dia bilang, setidaknya ada 10 investor, baik lokal maupun mancanegara yang berminat ikut berinvestasi ke proyek yang digadang-gadang menjadi solusi kemacetan di kota Medan itu.
"Investornya ada 10 yang berminat. Dan bahkan, dari 3 koridor yang kita rencanakan untuk dibangun, ada yang ingin menyambung lagi tambah koridor dan sudah datang ke kita," katanya saat ditemui detikFinance di Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (29/11/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Investor luar ada dari Korea, Singapura, China. Bahkan yang dari China mereka datang sendiri nawarin. Mungkin mereka tertarik dengan pola yang kita tawarkan," ungkapnya.
Pembangunan LRT Medan sendiri saat ini masih dalam tahap final business case (FBC). Setelah tahap ini rampung, diharapkan proses lelang investor bisa dilaksanakan pada tahun depan dan konstruksi dimulai di 2019.
Proyek ini telah tercantum di dalam daftar Public Private Partnership (PPP) project 2017 atau proyek Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) yang disusun oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
"Saya komitmen untuk nanti (investasi), saya sampaikan dulu ke Bappenas atau Kementerian Keuangan melalui SMI (Sarana Multi Infrastruktur), atau kalau mau kerja sama sendiri dengan kita, tapi jaminannya hanya jaminan Pemkot saja. Kalau mereka mau jaminan seperti yang dilakukan KPBU, mereka harus lakukan proses ini," pungkasnya.
(eds/mkj)











































