Di Depan Ekonom, Jokowi Blak-blakan Soal Trans Papua

Di Depan Ekonom, Jokowi Blak-blakan Soal Trans Papua

Puti Aini Yasmin - detikFinance
Selasa, 12 Des 2017 11:05 WIB
Foto: Presiden Jokowi dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Selatan. (Bagus-detikcom)
Jakarta - Pemerintahan di bawah Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini tengah menggalakkan pembangunan infrastruktur, salah satunya Jalan Trans Papua.

Terkait hal ini, Jokowi mengatakan bahwa masalah infrastruktur saat ini masih menjadi fokus pembangunan dari pemerintahan. Pasalnya, infrastruktur dikatakan berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi.

"Kemudian masalah infrastruktur kenapa kita masih fokus dan konsentrasi pada percepatan pembangunan infrastruktur? Ya kan dibutuhkan untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi di jangka menengah maupun jangka panjang, kata Jokowi di acara Sarasehan 100 Ekonom 2 di Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (12/11/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa pada dasarnya pembangunan infrastruktur merupakan keperluan yang mendesak. Hal ini berkaitan dengan kondisi infrastruktur Indonesia yang dinilai jauh dari ideal bahkan memburuk.

"Urgensi pembangunan infrastruktur di Indonesia adalah yang pertama kondisi infrastruktur masih jauh dari kondisi ideal bahkan cenderung memburuk. Ini studi dari bank dunia World Bank dan studi dari global McKinsey 2013," sambungnya.

Kemudian, Jokowi pun menunjukkan contoh gambar betapa buruknya infrastruktur jalan di salah satu daerah di Papua. Ia menjelaskan bahwa kondisi tersebut tidak hanya terjadi di 1-2 lokasi tapi di banyak lokasi.

"Saya kira saya ingin memberikan sebuah gambar betapa infrastruktur kita terutama di daerah Indonesia timur memang sangat buruk sekali ini. Dan infrastruktur seperti ini tidak hanya 1-2 lokasi tapi masih banyak di berbagai lokasi," imbuhnya.

Salah satu gambar di layar pun menunjukkan sebuah jalanan berlumpur yang mana ada sebuah truk terjebak di tengah jalannya. Mengomentari hal tersebut Jokowi mengatakan bahwa hal ini lah yang menyebabkan harga barang di Papua mahal.

"Ini Trans Papua yang belum diaspal. Bagaimana semen harganya Rp 2 juta, Rp 2,5 juta, sembako 5-7 kali dari kita dan jalan ya seperti ini. Ini jalan bukan sawah, truk-truk ngantri untuk lewat sampe 3 hari. Sampai nanak nasi karena berhari-hari ngantri nggak biar bisa keluar," tutur mantan gubernur DKI Jakarta ini.

Ia pun menjelaskan, bahwa saat ini jalan Trans Papua yang dibangun masih dalam proses. Sehingga ada beberapa jalanan yang belum diaspal.

"Trans Papua yang kita bangun memang beberapa belum diaspal dan baru mau diaspal. Mungkin sekarang 40% sudah diaspal," tutupnya.



(zlf/zlf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads