Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta Teguh Hendrawan menjelaskan, proyek-proyek infrastruktur yang dimaksud adalah proyek (Mass Rapid Transit) MRT, Light Rail Transit (LRT) dan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu).
"Jadi ada 3 proyek yang jadi masalah banjir, LRT, MRT dan tol Becakayu," kata dia saat dihubungi detikFinance, Rabu (13/12/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Proses pekerjaan tiang pancang atau tiang penyangga pada proyek tersebut, dianggap menghalangi saluran air yang ada di sekitarnya. Bahkan sejumlah titik berdirinya tiang, berada di saluran air yang membuat alirannya tertutup.
Teguh mengatakan, masalah tersebut sudah dibahas dalam rapat pimpinan dan para walikota untuk segera memanggil pelaksana proyek yang menangani pembangunan MRT, LRT dan Tol Becakayu.
"Tadi kan sudah bahas di rapim penanganan banjir dan genangan itu terjadi karena adanya saluran yang tertutup tiang pancang dari proyek pembangunan," tandas dia.
Proyek Light Rapid Transit (LRT) Jakarta Bogor Depok Bekasi (Jabodebek) koridor Cawang-Dukuh atas melewati jalan Rasuna Said, Kuningan. Pada ruas jalan tersebut, tiang pancang dibangun di bagian tengah jalan.
Proyek MRT Jakarta sudah hampir rampung saat ini sudah mencapi 83,07%. Proyek ini membentang dari Lebak Bulus hingga Bundaran HI. Konstruksi lintasan dibagi menjadi dua bagian. Yakni jalur bawah tanah dari Bundaran HI ke Senayan, sementara dari Senayan hingga Lebak Bulus berbentuk lintasan melayang.
Tol Becakayu, saat ini sudah beroperasi sebagian. Seluruh konstruksi jalan dibangun melayang dengan tiang pancang membentang di sisi kiri dan kanan di atas Jalan Kalimalang. (dna/zlf)