Branson, si pendiri Virgin Group ini berinvestasi di perusahaan transportasi super cepat, Hyperloop. Nama Hyperloop diganti menjadi Virgin Hyperloop One setelah Branson membenamkan investasi senilai US$ 50 juta atau sekitar Rp 675 miliar.
Tak hanya itu, Branson juga diangkat menjadi jajaran pimpinan sebagai komisaris.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal itu menjadikan pertarungan di sektor transportasi super cepat semakin sengit. Apalagi, yang mengembangkan adalah miliuner super kaya.
CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk juga mengembangkan moda transportasi yang sejenis. Lewat perusahaannya yang bernama Boring, Musk punya ide sejak 2013, yaitu membuat tabung vakum raksasa yang bisa mengangkut penumpang dan menempuh waktu hanya 45 menit dari New York ke Los Angeles.
Virgin Hyperloop One pada September lalu menyatakan ada 10 kota pertama yang akan menjadi lokasi pengembangan. Diprediksi proyeknya akan dimulai 2021. Pada percobaan terakhir, kecepatannya mencapai 240 mil per jam.
Sementara Boring berencana untuk membangun jalur bawah tanah di Los Angeles dan akan dikembangkan mulai dari sana. Perusahaan Elon Musk ini menyatakan bahwa teknologinya bisa mengangkut penumpang dari New York ke Washington hanya dengan waktu 30 menit.
Tak hanya bertarung di transportasi darat saja. Branson dan Musk juga berkompetisi di bisnis angkutan luar angkasa. Branson adalah pendiri Virgin Galactic, perusahaan pesawat luar angkasa yang bersaing dengan perusahaan Elon Musk, SpaceX.
Virgin Galactic belum pernah terbang ke luar angkasa, sementara SpaceX tengah menerbangkan pesawat ke stasiun luar angkasa internasional. (zlf/ang)