Kelola Bandara Banyuwangi, AP II Siapkan Rp 300 Miliar

Kelola Bandara Banyuwangi, AP II Siapkan Rp 300 Miliar

Ardian Fanani - detikFinance
Jumat, 22 Des 2017 16:55 WIB
Foto: Ardian Fanani/detikcom
Banyuwangi - Setelah resmi mengelola operasional Bandara Banyuwangi, PT Angkasa Pura II (AP II) segera melakukan pengembangan bandara tersebut. AP II akan menginvestasikan dana sebesar Rp 300 miliar pada tahun 2018.

"Kita langsung gerak cepat. Kita sediakan Rp 300 miliar. Kita memulai pengembangan bandara, terutama infrastruktur penunjangnya," kata Direktur utama AP II, Muhammad Awaluddin, usai serah terima operasional Bandara Banyuwangi dari Kementrian Perhubungan kepada AP II di Banyuwangi, Jumat (22/12/2017).

Anggaran tersebut, lanjut Awaluddin, salah satunya digunakan untuk pembangunan beberapa fasilitas bandara. Yang terpenting adalah menambah luas apron seluas 18.000 meter persegi. Saat ini apron yang eksisting baru seluas 3.000 m2.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bandara BanyuwangiBandara Banyuwangi Foto: Ardian Fanani/detikcom

"Penambahan luas apron ini sangat penting untuk menambah kapasitas parkir pesawat. Kami targetkan Juli 2018 bisa selesai, saat ini sudah tender, dan pengerjaannya dimulai Januari," ujar Awaluddin.

Dengan tambahan luas apron tersebut nantinya kata Awaluddin bandara bisa menampung parkir tujuh pesawat tipe 737 series terdiri dari satu wide body dan enam narrow body.

"Pesawat jadi bisa menginap. Ini juga untuk menyambut Banyuwangi sebagai bandara penyangga Bandara Ngurah Rai saat Annual Meeting IMF - World Bank, Oktober 2018," ujarnya.

Bandara Banyuwangi Bandara Banyuwangi Foto: Ardian Fanani/detikcom

Selanjutnya, kata Awaludin, pengembangan dilakukan terhadap penebalan (overlay) landasan. PCN bandara Banyuwangi yang saat ini sebagian masih 38 akan ditambah menjadi 50-51. "Untuk pengerjaan overlay perkiraan saya tiga sampai empat bulan bisa selesai. AP II juga akan melengkapi fasilitas sarana prasarana terminal bandara," katanya.

Awaluddin mengaku optimistis dengan pengembangan banda Banyuwangi ke depan. Menurutnya, dengan potensi wilayah ditambah konsep bangunan bandara yang menarik, Bandara Banyuwangi akan dikembangkan sebagai tourism airport.

"Di Indonesia hampir tidak ada terminal bandara yang seperti ini. Umumnya bangunan terminal dibuat standar namun di Banyuwangi dapat menggabungkan keunikan dan kearifan lokal tanpa menghilangkan fungsinya. Seperti adanya anjungan untuk keluarga pengantar," tuturnya.

Sejak 2014, Banyuwangi membangun terminal berkonsep hijau pertama di Indonesia dengan konsumsi energi sangat minim karena nyaris tanpa mesin pendingin udara dan memanfaatkan pencahayaan alami dengan sinar matahari. Desain arsitekturnya kental budaya lokal seperti bentuk atap yang menyerupai penutup kepala suku Using Banyuwangi. Terminal bandara ini juga didominasi bangunan kayu.

Bandara BanyuwangiBandara Banyuwangi Foto: Ardian Fanani/detikcom

" Dengan diferensiasi sebagai tourism airport dan kolaborasi bersama Pemkab Banyuwangi yang berkomitmen dalam pengembangan pariwisata, kami optimis jumlah pertumbuhan penumpang di bandara Banyuwangi sampai 2018 bisa mencapai 500 ribu bahkan 1 juta orang, dari sekarang yang baru 250 ribu penumpang," tuturnya.

Sementara itu Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan kolaborasi dengan AP II bagian dari inovasi yang dilakukan Banyuwangi. Kolaborasi ini diharapkan akan mendorong pertumbuhan ekonomi baru dan mendorong pengembangan kawasan di Banyuwangi.

"Kalo ada penambahan hingga 500 ribu penumpang saja tiap tahun, ini dahsyat buat pertumbuhan ekonomi Banyuwangi. Kami akan bersama sama berupaya untuk hal ini," pungkas Anas.


(hns/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads