Jokowi Minta Kereta Bandara Soetta Tersambung Kereta Cepat

Jokowi Minta Kereta Bandara Soetta Tersambung Kereta Cepat

Danu Damarjati - detikFinance
Selasa, 02 Jan 2018 11:45 WIB
Foto: Trio Hamdani
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini meresmikan kereta dari Jakarta ke Bandara Soekarno-Hatta. Jokowi ingin kereta bandara bisa terintegrasi dengan moda transportasi massal lain.

"Ya konsep makro nanti semuanya terintegrasi. Jadi busway (TransJakarta), LRT, kereta bandara, ke depan lagi kereta cepat (Jakarta-Bandung). Semua di dalam desainnya memang terintegrasi," kata Jokowi usai turun dari kereta di Stasiun Sudirman Baru, Jakarta, Selasa (2/1/2018).

Ia berharap, tersambungnya semua moda transportasi ini bisa terlaksana ketika proyeknya sudah rampung semua.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya kalau sudah selesai. Ini kan satu-satu diselesaikan lah. Kereta bandara dulu rampung. Nanti LRT 2019 selesai. Nanti MRT yang dari selatan ke utara rampung. Satu-satu," jelasnya.

Dengan tersambungnya semua moda transportasi ini, Jokowi berharap kemacetan bisa dikurangi. Sebab, selama ini kemacetan sudah mengakibatkan kerugian ekonomi yang tidak sedikit.


"Transportasi massal, transportasi umum, yang nyaman, aman, tepat waktu memang harus untuk Jabodetabek. Karena kemacetan setiap tahun menghabiskan anggaran Rp 67 triliun, hilang karena macet," ujarnya.

Saat ini proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung masih dalam tahap pembangunan. Proyek yang dimulai sejak Januari 2016 ini seolah berjalan di tempat.

Bahkan, ada politisi yang menyebut proyek kerja sama Indonesia dengan China ini adalah 'Proyek Kecebong' alias Kereta Cepat Bohong-bohongan.

Kehadiran KA bandara untuk ke Soekarno-Hatta dinilai sebagai wujud kehadiran negara dalam melayani kebutuhan transportasi masyarakat.

"Keberhasilan pemerintah Jokowi menyelesaikan KA Bandara ini patut diapresiasi. Karena menunjukkan keseriusan dan kesungguhan pemerintahan Jokowi dalam menyelesaikan proyek infrastruktur yang amat sangat strategis ini," kata Pengamat Transportasi dan Ketua Instra (Insiatif Strategis untuk Transportasi) Darmaningtyas secara terpisah.

Menurut dia, beroperasinya KA Bandara layak diapresiasi karena sudah 17 tahun pemerintah berusaha membangun KA bandara ini, dan baru tahun ini benar-benar direalisasikan.

"Ini cukup membanggakan. Setelah berupaya lama,akhirnya terwujud juga. Kan di hampir semua negara,bandara internasional selalu terhubung dengan kereta.Jadi ini sebuah prestise," kata dia.

Namun demikian masih ada pekerjaan rumah bagi pemerintah dalam mendukung keberadaan kereta bandara ini terutama dalam upaya mengurangi subsidi.

Salah satunya,saat ini KA bandara menghadapi beberapa tantangan antara lain dari pesaing seperti moda transportaai darat JR Connextion dan angkutan roda empat berbasis online. Tantangan lainnya adalah kemacetan yang menghadang orang atau calon penumpang yang akan menuju ke Stasiun Sudirman Baru/BN City.

"Kalau calon penumpangnya berasal dari Kelapa Gading atau Kampung Rambutan pasti akan memilih angkutan lain daripada harus bermacet-macet ke Stasiun Sudirman Baru/BNI City. Mending mereka pilih DAMRI atau angkutan online. Apalagi kalau perginya lebih dari 2 orang. Ke Stasiun Sudirman Baru malah macet hingga jadi kerja 2 kali," papar dia.

Disarankannya, pemerintah segera menyelesaikan stasiun induk Stasiun Manggarai untuk mensuport keberlangsungan KA bandara ini.Dengan selesainya stasiun Manggarai nanti,calon penumpang baik dalam kawasan Jabodetabek maupun luar Jakarta akan memiliki akses muda ke bandara lewat keret karena dengan hanya menuju Manggarai calon penumpang dapat menggunakan KRL.

"Dari Bogor tinggal.menggunakan KRL, demikian pula dari Bekasi.Dengan demikian nantinya kehadiran KA bandara akan makin sustainable. Artinya jumlah penumpang akan meningkat," jelas dia.

Apalagi,kata dia,bila stasiun Manggarai sudah selesai penumpang dari luar DKI pun yang dari Bandung,Semarang dan Yogakarta yang mau ke Eropa, Amerika yang maskapainya belum ada koneksi ke kota-kota tersebut bisa memiliki akses ke Manggarai.

"Karena itu saya menyarankan agar di kawasan Stasiun Manggarai nanti dibangun hotel-hotel transit,jadi yang dari luar DKI yang akan menuju bandara Soekarno-Hatta bisa menggunakan fasilitas tersebut, yang mempermudah akses calob penumpang," ungkapnya.

Ditambahkannya, kehadiran KA Bandara akan makin kukuh apalagi LRT dan MRT sudah selesai. Karena dengan dukungan LRT dan MRT ini ,akses calon pengguna KA Bandara akan semakin mudah dan beragam. (ang/zlf)

Hide Ads