Rencana tersebut sepertinya belum sampai ke telinga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution. Ia mengatakan bahwa pihaknya belum pernah mendengar pembangunan proyek LRT Ratu Prabu. Ia pun enggan menanggapi hal tersebut.
"Apalagi itu? Saya belum pernah dengar," kata Darmin di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (8/1/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ditemui terpisah sebelumnya, Presiden Direktur PT Ratu Prabu Energi Tbk (ARTI) B. Bur Maras menjelaskan, pihaknya memiliki rencana pembangunan LRT yang dibagi dalam tiga fase pekerjaan. Di fase pertama yang terdiri dari 9 jalur (line) A-I membentang di segala penjuru Jakarta.
Line A membentang dari Karawaci sampai Jalan Sultan Agung, line B dari Jalan Raya Serpong sampai Bandara Soekarno Hatta, line C dari Bendungan Hilir sampai Kampung Bandan, line D dari Bandara Soekarno Hatta sampai Cawang, dan line E dari Jalan Joglo Raya sampai Gelanggang Olahraga.
Kemudian, berlanjut di line F dari Cikunir sampai Selamat Sempurna (Pluit), line G dari Antasari sampai Depok, dan Line I dari Dufan menuju Bintara.
Kemudian di fase kedua terdapat 4 jalur, line J dari nasional 1 (Kapuk Muara) sampai Bintara Permai, line K dari Tentara Pelajar sampai Kemang Raya, line L dan M direncanakan menuju Pulau Reklamasi.
Terakhir fase ketiga, dimulai dari line N Jalan Otto Iskandar Dinata menuju Depok, line O dari Jalan Nasional 2 sampai Jalan Pajajaran Bogor, line P dari Jalan R.E Martadinata di Jakarta Utara sampai Cikunir, dan line Q direncanakan dari Depok menuju Jalan Raya Bogor. (dna/dna)