"Saya titip untuk satu ini irigasi. Kalau bendungan sudah jadi dipastikan sambungan irigasinya ada dan sampai ke sawah," tutur Jokowi saat meresmikan Bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang, NTT, Selasa (9/1/2018).
Jokowi menyinggung ada beberapa bendungan yang sudah terbangun dulu tetapi tidak dilengkapi saluran irigasi. Ia meminta hal ini tidak terjadi di NTT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bendungan Raknamo memiliki kapasitas 14 juta meter kubik dan mamlu mengalirkan irigasi ke 1.250 hektar lahan. Bendungan ini juga bisa menjadi sumber air baku di Kabupaten Kupang 100 liter per detik, serta mampu menghasilkan listrik 0,22 megawatt (MW).
"Jantinya akan menambah lagi kelistrikan sekitar bendungan," ujar Jokowi.
Menjawa permintaan Jokowi, Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR Imam Santoso mengatakan, bendungan ini akan dilengkapi saluran irigasi senilai Rp 98 miliar.
"Irigasi sekitar biayanya Rp 98 miliar total biaya jaringan irigasi Raknamo. Bendungan Rp 760 miliar butuh irigasi Rp 98 miliar," kata Imam.
Imam menambahkan, pihaknya sudah memiliki desain pembangunan saluran irigasi. Pembangunan saluran irigasi untuk 1.250 hektar sawah juga akan dilakukan secepatnya dan selesai di tahun depan.
"Seperti di Raknamo, bendungan sudah jadi, desain irigasi sudah ada. Tahun ini mulai jaringan irigasinya. Setahun ini penuh tahun depan bisa mengairi sawah," tutur Imam.
Kehadiran saluran irigasi untuk mengairi sawah dapat meningkatkan produktivitas. Dengan demikian, hasil panen bisa meningkat.
"Sehingga kapasitas tanamnya bisa naik," ujar Imam.
(ara/zlf)