"Tadi kita tinggal besok hari Jumat tinggal difinalkan BUBU (badan usaha badar udara) berapa tahun," kata Luhut di Kantor Kemenko Kemaritiman, Jakarta, Rabu (17/1/2018).
Dia menyebutkan, masalah persyaratan untuk membentuk KSO juga sudah disepakati antara PT Angkasa Pura II (Persero) dengan PT Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB). Begitu juga dengan BUBU nya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tadi kita lagi mau finalkan antara 17 sampai 20 tahun. Tadinya kan gapnya besar, pokoknya jumat harus selesai," jelas Luhut.
Sementara itu, Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso mengatakan, pada Jumat pekan ini akan dilakukan presentasi detail KSO antara Angkasa Pura II dengan BIJB.
"Jumat ini itu yang presentasinya itu, bukan presentasi tahun nya itu lho. Yang satu minta 10 tahun yang satu minta 20 tahun nah tengahnya berapa itu diputus tengah Jumat ini," kata Agus.
Menurut Agus, progres pengerjaan Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati sudah hampir rampung. Nantinya bandara ini juga akan melayani penerbangan haji. Adapun, pembangunan yang tengah dikebut adalah perpanjangan landasan pacu atau runway dari yang sudah ada sepanjang 2.500 meter akan ditambah menjadi 3.000 meter.
Dengan perpanjangan runway, kata Agus, nantinya bukan hanya pesawat jet pribadi saja melainkan pesawat berbadan besar pun bisa mendarat.
"Karena aerobody kan worthy buat jamaah haji, karena jamaah haji butuh yang wide body yang 3.000. Jadi nanti kalau cuman bisa dalam negeri kan tidak seperti yang kita harapkan," ungkap dia.
Sementara itu, Direktur Utama PT BIJB Virda Dimas Ekaputra mengatakan, jika nanti KSO dengan Angkasa Pura II terbentuk maka sekitar 38% saham akan dibeli.
"Kita rencananya menerbitkan kira-kira 38%. Tadi ada opsi AP II untuk membeli itu, untuk membeli saham dalam simpanan BIJB. Ya mudah-mudahan," kata Virda.
Dia menyebutkan, pelepasan saham sebesar 38% nilainya sekitar Rp 930 miliar.
"Kalau ada opsi AP II semuanya juga mungkin saja. Yang penting dengan dana itu kita bisa membiayai pembangunan sisi darat secara tuntas dan bisa beroperasi dengan baik," ungkap dia.
Oleh karena itu, pada Jumat pekan ini akan datang kembali ke Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman untuk melakukan pembentukan KSO antara BIJB dengan AP II.
"Jumat kita diminta datang lagi untuk memastikan. Kan kita mau simulasi dulu beberapa simulasi keuangannya," tukas dia. (hns/hns)











































