Berdasarkan catatan detikFinance, kecelakaan konstruksi pertama terjadi pada Oktober 2017 lalu di mana terjadi kegagalan uji angkat beban (lifting test) portal gantry crane, di Jalan Kelapa Nias Raya, Kelapa Gading, Jakarta Utara.lifting test) portal gantry crane, di Jalan Kelapa Nias Raya, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Kejadian pertama terjadi pada saat uji angkat beban, terjadi pergeseran yang menyebabkan portal gantry crane roboh dan menyebabkan kerusakan di area kerja. Uji angkat beban itu dilakukan oleh PT Wijaya Karya Tbk dan subkon pekerjaan lifting PT Liftindo Putra Perkasa.gantry crane roboh dan menyebabkan kerusakan di area kerja. Uji angkat beban itu dilakukan oleh PT Wijaya Karya Tbk dan subkon pekerjaan lifting PT Liftindo Putra Perkasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara kecelakaan konstruksi kedua baru saja terjadi pada dini hari tadi. Pekerjaan erection (install produk) yang dikerjakan oleh VSL di span P28-P29 yang berada dekat dengan Velodrome jatuh pada pukul 00.20 WIB dan menyebabkan 5 orang luka-luka.erection (install produk) yang dikerjakan oleh VSL di span P28-P29 yang berada dekat dengan Velodrome jatuh pada pukul 00.20 WIB dan menyebabkan 5 orang luka-luka.
Direktur Utama Jakarta Propertindo (Jakpro) Satya Heragandhi meminta maaf atas terjadinya musibah ini dan mengaku masih mencari tahu penyebab kejadian sebenarnya.Jakarta Propertindo (Jakpro) Satya Heragandhi meminta maaf atas terjadinya musibah ini dan mengaku masih mencari tahu penyebab kejadian sebenarnya.
"Secara konstruksi kami langsung panggil ahli-ahlinya. Karena ini kejadian yang sangat jarang terjadi. Jadi ini investigasinya akan memakan waktu," katanya kepada detikFinance saat dihubungi di Jakarta, Senin (22/1/2018).investigasinya akan memakan waktu," katanya kepada detikFinance saat dihubungi di Jakarta, Senin (22/1/2018).
Dia sendiri heran kecelakaan ini bisa terjadi karena ambruknya box girder itu kejadian saat seluruh pemasangan box girder sudah selesai dan presisi. Ia pun menyebut kecelakaan pada beton LRT yang dibuat oleh Wika Beton ini baru yang pertama kali terjadi.
"Biasanya saat sudah tersandar baik seperti ini hampir tidak ada resiko untuk jatuh. Makanya kita juga kaget. Makanya mereka (Wijaya Karya) juga bilang enggak ngerti ini kenapa bisa begini. Tapi mereka bilang tetap harus ada penjelasan logis soal ini," ujarnya.
Sebagai informasi, pekerjaan pemasangan box girder pada proyek LRT sepanjang 6 km ini dibagi dalam 5 seksi. Seksi 1-2 (Velodrome Rawamangun-Simpang 4 Pulomas) dikerjakan oleh VSL, seksi 3-4 (Simpang 4 Pulomas-La Piazza) dikerjakan oleh Wika Beton, dan telah selesai pada minggu lalu, serta seksi 5 (La Piazza-Depo LRT) dikerjakan oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.box girder pada proyek LRT sepanjang 6 km ini dibagi dalam 5 seksi. Seksi 1-2 (Velodrome Rawamangun-Simpang 4 Pulomas) dikerjakan oleh VSL, seksi 3-4 (Simpang 4 Pulomas-La Piazza) dikerjakan oleh Wika Beton, dan telah selesai pada minggu lalu, serta seksi 5 (La Piazza-Depo LRT) dikerjakan oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (eds/zul)