"Saya pikir akan ada rekomendasi, tahun ini kita beri sanksi, mungkin meng-grounded apakah pimpronya, apakah GM-nya," kata Basuki di Komplek Istana, Jakarta, Senin (5/2/2018).
Para pekerja yang dimaksud berasal dari PT Hutama Karya dengan konsorsiumnya yaitu PT Modern Surya Jaya dan PT Mitra Engineering Grup. Sanksi tersebut, kata Basuki tidak memperbolehkan para pekerja yang dimaksud terlibat dalam sebuah proyek pembangunan ke depannya alias di kantorkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Basuki menjelaskan, saat ini Komite Nasional Keselamatan Konstruksi (KNKK) tengah mencari penyebab ambruknya launcher girder crane yang mengakibatkan empat orang tewas.
"Jam 13.00 WIB tadi baru dibahas untuk dirumuskan dan dilaporkan ke saya," jelas dia.
Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan, proses evaluasi akan dilakukan oleh Kementerian PUPR melalui KNKK. Pihak Kementerian Perhubungan hanya memberikan masukan melalui KNKT.
"Saya juga sampaikan, saya pinalti atau memberi peringatan kepada yang bersangkutan, itu bukan kewenangan saya. Tapi saya merekomendasikan sesuatu kepada menteri PU. Pak Basuki sudah setuju dan secara case tanpa bermaksud apa-apa," kata Budi.
Menurut Budi, ambruknya crane pada proyek DDT di jalur Jatinegara ini juga bisa dipengaruhi oleh cuaca. Namun, dirinya memastikan, hal tersebut bukan dikarenakan mengejar target penyelesaian pembangunan.
"Jadi saya tunggu laporan dari mereka, kan ini dengan Pak Basuki," tutup Budi. (dna/dna)