Hal itu kata dia sudah disampaikannya pada saat konsultan kajian pembangunan jalan tol Bawen-Yogyakarta memaparkan ini kepadanya selaku Kepala Daerah terkait.
"Saya minta ke konsultan yang pernah paparan ke saya agar pola kepemilikan bisa melibatkan rakyat. Soal mekanisme dan sumber bisa dibicarakan," kata Ganjar kepada detikFinance saat dihubungi, Jumat (15/2/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari mereka (konsultan surveyor) belum merespons lagi," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna mengatakan hal tersebut nantinya bisa dibahas saat lelang konsesi sudah dilakukan. Saat ini fase pembangunan masih pada proses penetapan lokasi.
"Belum sampai ke sana. Ini kita baru bicara aspek teknis dan kelayakan lingkungan dan finansialnya. Kalau penyertaan itu kan sifatnya lebih kepada kepemilikan. Kepemilikan ada pada saat lelang. Pemiliknya kan tergantung yang punya siapa. Yang namanya setiap biaya yang kita sediakan kan harus dicari sumber pembiayaan," ujarnya saat dihubungi terpisah.
Menurut Herry, skema kepemilikan saham dari BUMD nantinya bisa dibicarakan saat proses lelang dilakukan. Meski belum bisa menjelaskan bagaimana prosesnya nanti, namun hal ini bisa saja dilakukan dengan membahasnya dengan badan usaha yang nantinya memenangkan lelang konsesi ruas tol ini.
"Kita kan siapkan lelang saja sifatnya. Kepemilikan itu ada di ranah badan usaha. Kalau memang nanti mau ditetapkan sekian persen punya BUMDes, dimungkinkan secara aturan menurut saya," katanya.
"Memang yang harus diatur di PP itu pemegang saham itu kan bisa BUMN, BUMD, swasta. Tapi intinya kepemilikan saham itu sepadan dengan kepemilikan dia di sana. Kalau punya 5% kan berarti harus menyetor 5%. Kalau ditanya dimungkinkan, ya namanya kepemilikan ya dimungkinkan. Nanti kita lihat dari sisi aturannya," pungkasnya.
Seperti diketahui, pembangunan jalan tol Bawen-Yogyakarta semakin mendekati kenyataan menyusul telah disetujuinya rencana pembangunan jalan bebas hambatan ini oleh Gubernur Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Saat ini tahap realisasi pembangunan tol yang melintas di dua provinsi ini tengah pada penyiapan dokumen pengadaan lahan menuju penetapan lokasi. (eds/dna)