Rencana pembangunan MRT Jakarta sesungguhnya sudah digagas sejak lama. Dikutip dari situs PT MRT Jakarta di jakartamrt.co.id, Sabtu (17/2/2018), pembangunan proyek ini sudah dikaji sejak tahun 1985.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagaimana akhirnya proyek ini bisa terealisasi? Simak cerita lengkapnya berikut ini:
MRT Jakarta Dirintis Sejak 1985
Foto: Lamhot Aritonang
|
Dibiayai Pinjaman dari Jepang
Foto: Rengga Sancaya
|
JBIC kemudian merger dengan Japan International Cooperation Agency (JICA). JICA bertindak sebagai tim penilai dari JBIC selaku pemberi pinjaman. Dalam jadwal yang dibuat JICA dan MRT Jakarta, desain teknis dan pengadaan lahan dilakukan pada tahun 2008-2009, tender konstruksi dan tender peralatan elektrik serta mekanik pada tahun 2009-2010, sementara pekerjaan konstruksi dimulai pada tahun 2010-2014. Uji coba operasional rencananya dimulai pada tahun 2014. Namun, jadwal tersebut tidak terpenuhi.
Era Jokowi, Proyek MRT Jakarta Dimulai
Foto: Ari Saputra/detikFoto
|
Proyek MRT Jakarta akhirnya dimulai dengan pembangunan jalur MRT Fase I sepanjang 16 kilometer (km) dari Terminal Lebak Bulus hingga Bundaran Hotel Indonesia yang memiliki 13 stasiun dan 1 Depo.
Selama pengerjaan persiapan konstruksi fisik dilakukan, Jokowi menitipkan dua pesan kepada PT MRT Jakarta.
Pertama, PT MRT Jakarta harus terus menerus melakukan sosialisasi kemacetan lalu lintas setiap hari. Pasalnya, selama lima tahun masa pembangunan, warga Jakarta harus siap menghadapi kemacetan parah akibat pembangunan MRT Jakarta di 13 titik untuk 7 stasiun layang dan 6 bawah tanah.
Sistem Transportasi Massal di DKI
Foto: Dok MRT Jakarta
|
Pelaksanaan pembangunan MRT melibatkan beberapa instansi, baik pada tingkatan Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dan PT MRT Jakarta sendiri. Oleh karena itu, dokumen anggaran yang diperlukan juga melibatkan lembaga-lembaga tersebut dengan nama program dan kegiatan berbeda namun dengan satu keluaran yang sama, pembangunan MRT Jakarta.
Dikirim dari Jepang, Kereta MRT Jakarta Tiba Maret 2018
Foto: Dok.MRT
|
Nantinya bakal ada 16 set rangkaian kereta MRT Jakarta yang bakal sampai di Jakarta, di mana 14 di antaranya untuk dioperasikan dan sisanya sebagai cadangan.
Simulasi kedatangan kereta dengan berat hingga 35 ton per train tersebut pun digelar untuk mendapatkan gambaran sesungguhnya terhadap situasi ketika pengangkutan kereta dari Pelabuhan Tanjung Priuk ke Depo Lebak Bulus.
Dari hasil simulasi, terdapat tiga hal yang menjadi perhatian tim MRT Jakarta dalam proses pengangkutan kereta. Pertama, beberapa papan penunjuk arah di jalan tol yang letaknya lebih rendah dari tinggi kereta. Kedua, lebar pintu tol di beberapa titik, dan ketiga, pepohonan di sekitar kawasan Lebak Bulus.
Halaman 3 dari 6