Disetop Sementara, Tol BORR Sesi IIB Ditarget Kelar Maret 2018

Disetop Sementara, Tol BORR Sesi IIB Ditarget Kelar Maret 2018

Farhan - detikFinance
Rabu, 21 Feb 2018 18:23 WIB
Foto: Farhan
Bogor - Pembangunan tol Bogor Outer Ring Road (BORR) sesi IIB dihentikan sementara menyusul adanya intruksi dari pemerintah yang meminta agar seluruh proyek pekerjaan kontruksi layang dihentikan sementara. PT Marga Sarana Jabar (MSJ) selaku operator jalan tol BORR berharap agar audit proyek tol BORR bisa diprioritaskan sehingga proses pembangunan bisa segera diteruskan.

"Kita sebagai salah satu proyek yang menggunakan elevated atau layang, harus dihentikan sementara, supaya tim audit bisa masuk dan melakukan evaluasi. Kita berharap ini tidak lama. Kita sedang hubungi komite keselamatan konstruksi untuk memprioritaskan kami agar (pembangunan Tol BORR) ini bisa dilaksanakan lagi setelah audit," kata Direktur Utama PT MSJ, Hendro Atmodjo di Bogor, Rabu (21/2/2018).

Proyek Tol BORRProyek Tol BORR Foto: Farhan


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hendro mengatakan, pengerjaan tol BORR sesi IIB ditargetkan selesai pada pertengahan Maret 2018 sehingga dapat dioperasikan pada April 2018.

Pencapaian proyek pembangun Tol BORR sesi IIB sepanjang 2,65 kilometer ini, kata Hendro, sudah mencapai 98,5%. Pemasangan grider boks pada kontruksi layang juga hanya tersisa 50 meter.

"Proyek ini yang harusnya selesai pertengahan Maret, kami harapkan tidak mundur juga karena kami masih bisa kerjakan yang lain atau yang non layang. Sehingga memang masih bisa walau di-hold (dihentikan sementara) masih bisa menepati waktu pertengahan Maret, karena proyek ini direncanakan dioperasikan April," terangnya.

Proyek Tol BORRProyek Tol BORR Foto: Farhan


Pihak MSJ juga menyebut pihaknya sudah melakukan proses pembangunan proyek sesuai SOP. Untuk antisipasi supaya tidak terjadi kecelakaan, pihaknya akan memperketat SOP urutan pengerjaan.

"Kita sedang lakukan internal audit peralatan dan SOP kami, supaya ketika komite masuk, kami sudah memenuhi dan membantu data," kata Hendro. (eds/eds)

Hide Ads