Pekerjaan LRT Jakarta sendiri saat ini masih terus berlangsung. Jalur layang sepanjang 6 km tersebut terpantau masih dipenuhi oleh aktivitas para pekerja.
Bagaimana tanggapan pemilik proyek atas rencana ini? Masihkah LRT Jakarta bisa dioperasikan saat Asian Games Agustus mendatang? Berikut ulasannya!
Masih Ada Aktivitas Pekerja
Foto: Achmad Dwi Afriyadi
|
Pekerjaan kontruksi juga terlihat di depan Menara Satu Sentra Kelapa Gading. Bahkan, di situ terlihat alat berat juga dioperasikan untuk mengangkat material.
Begitu juga terlihat di Jalan Raya Kelapa Nias. Para pekerja juga masih mengerjakan pekerjaan konstruksi. Terpantau para pekerja masih menata kerangka-kerangka besi.
Mendekati depo di Jalan Pegangsaan Dua, para pekerja juga masih sibuk bekerja di bagian atas proyek yang disiapkan untuk Asian Games ini.
Proyek LRT Jakarta ini sendiri terpantau hampir rampung. Hal ini terlihat dari jalur layang yang hampir tersambung seutuhnya.
Namun, masih ada sejumlah titik yang belum tersambung seperti di Jalan Kayu Putih Raya. Girder atau penyangga masih terlihat tergeletak di tanah. Kemudian, jalur menuju depo di Jalan Pegangsaan Dua juga belum tersambung.
Pasang Rel dan Tunda Angkat Girder
Foto: Indra Komara
|
"Gini, satu bahwa yang dilarang kerja pengangkatan gelagar atau girder," katanya.
Menurutnya, pelarangan tersebut bukan produk hukum khusus. Namun, Satya mengatakan, perseroan berupaya mematuhi instruksi tersebut.
"Kalau dilihat, mereka (pekerja) masang rel," sambungnya.
Dia bilang, atas instruksi ini perseroan akhirnya memutuskan untuk menunda pengangkatan girder di kawasan Jalan Kayu Putih Raya.
"Tapi tetap kami patuhi, yang kami harus angkat box girder kami tunda sampai dapat verifikasi PUPR," ungkapnya.
Saat ini, Jakpro tengah menyiapkan berbagai dokumen supaya proyek LRT Jakarta kembali berjalan normal. Dokumen tersebut berupa rencana kerja yang di dalamnya mencakup standar keselamatan, identifikasi bahaya, sampai kompetensi pekerja.
"Saya kemarin sore siap, pagi siap, saat ini minta waktu untuk presentasikan ke PUPR," ujarnya.
Belum Ada Batas Waktu
Foto: Dok.Wijaya Karya
|
Menurut Basuki, penghentian sementara atau moratorium proyek infrastruktur melayang perlu dilakukan untuk evaluasi di saat kecelakaan konstruksi marak beberapa waktu belakangan ini. Evaluasi ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Ini perintah presiden, untuk sementara dievaluasi," tegasnya.
Basuki mengatakan, penghentian sementara ini berlaku secara umum untuk berbagai proyek yang berbentuk melayang. Tidak hanya jalan tol, tetapi juga proyek LRT dan MRT.
"Seperti jalan tol layang, LRT, termasuk MRT," tandas dia.