Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan keputusan yang ada saat ini adalah memperkuat dan mengembangkan Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali.
"Yang ideal seperti apa. Memang dari indikasi awal kita itu akan mengupayakan, kita akan mendayagunakan Ngurah Rai dengan kita maksimalkan," kata Budi di Kantor JICT, Jakarta, Minggu (4/3/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keputusan tersebut, lanjut Budi, juga berdasarkan hasil studi yang sudah ada. Meski demikian pihak Kementerian Perhubungan akan melakukan studi sendiri untuk menentukan Bandara Bali Utara.
"Ya secara umum memang ada suatu studi yang akan kita lakukan, yang ideal seperti apa," jelas dia.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan bahwa pembangunan Bandara Bali Utara batal dilaksanakan. Keputusan itu juga sudah dilaporkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Luhut mengatakan pembatalan pembangunan Bandara Bali Utara merupakan rekomendasi yang berdasarkan hasil studi dari Bank Dunia dan PT SMI (Persero)
Luhut mengungkapkan ada beberapa hasil rekomendasi lain dari hasil studi tersebut. Pertama tidak membangun kereta api tetapi membuat jalan dan tol.
Kemudian, kata luhut, pemerintah mengembangkan Bandara Internasional Ngurah Rai. Salah satunya membangun landasan pacu baru, dan memperbanyak tempat parkir pesawat. Selanjutnya, membangun kapal roro dari Pelabuhan Banyuwangi menuju Bali Utara.
Kapal roro itu, kata Luhut, ditujukan untuk mengurangi kendaraan roda empat dan lainnya ke Bali. Diperkirakan mobil yang masuk Bali akan berkurang 30-40%. (zlf/zlf)