Luhut bilang, sekarang kajian masih berada di tangan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas). Luhut ingin agar proyek itu bisa memiliki fungsi untuk jangka panjang.
"Sekarang begini, Menteri Bappenas (Bambang Brodjonegoro) briefing kami, beliau kan ahli dalam bidang itu. Jawa akan suatu ketika jadi pulau, kota, jadi bangun infrastruktur jangan bikin 1-2 tahun, kita bikin 40 tahun," kata Luhut dalam acara Kadin di Jakarta, Jumat (8/3/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Luhut, proyek besar yang menghubungkan Jakarta-Surabaya menggunakan transportasi kereta ini harus dikaji dengan benar. Contohnya dalam menentukan rel yang tepat untuk jalur yang panjang ini.
Saat ini pemerintah sedang memilih untuk menentukan rel yang digunakan, apakah menggunakan narrow gauge alias rel sempit yang memiliki ukuran lebar 1,067 meter atau standard gauge (rel standar) yang punya lebar 1,435 meter.
"Sekarang mau pakai mana ini dilema, mau pakai narrow atau mau pakai standar, pakai narrow cuma kita pakai cost murah, pakai standar cost tinggi," katanya.
Akan tetapi, kata Luhut, pihaknya memastikan proyek tersebut akan jalan. Hanya kepastian tinggal menunggu study seperti apa proyek ini dikerjakan.
"Jadi jalan suatu proyek bukan karena instuisi, tapi harus jalan dari hasil study supaya tidak ada masalah nantinya," tuturnya (fdl/dna)