Waskita Toll Road Pastikan Trans Jawa Bisa Dilalui Saat Mudik

Waskita Toll Road Pastikan Trans Jawa Bisa Dilalui Saat Mudik

Danang Sugianto - detikFinance
Selasa, 10 Apr 2018 18:00 WIB
Foto: Tim Infografis: Andhika Akbarayansyah
Jakarta - Jalan tol Trans Jawa dipastikan akan bisa digunakan pada musim mudik Lebaran tahun ini. Meskipun sebagian masih akan beroperasi secara fungsional.

Direktur Utama PT Waskita Toll Road Herwidiakto mengatakan tol Trans Jawa sepanjang 437 km ditargetkan beroperasi sepenuhnya pada 2020. Namun dia memastikan setidaknya bisa dilalui pada Lebaran tahun ini.

"Paling tidak sebagian besar sebelum Lebaran nanti kita usahakan untuk bisa beroperasi jadi dari Jakarta sampai Surabaya tembus," tuturnya di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Selasa (10/4/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Pada tahun 2020 perusahaan sendiri memproyeksikan akan mengoperasikan ruas tol sepanjang 889,23 km. Sementara untuk tahun ini anak usaha Waskita Karya ini menargetkan bisa mengoperasikan ruas tol baru sepanjang 420 km.

Beberapa ruas tol dimiliki perusahaan yang ditargetkan bisa rampung tahun ini di antaranya Pejagan-Pemalang, Pemalang-Batang, Batang-Semarang, Solo-Ngawi, Ngawi-Kertosono, Becakayu Seksi 1A dan beberapa ruas lainnya.

WTR sendiri baru saja mendapatkan pendanaan untuk membiayai proyek tol senilai Rp 5 triliun. Dana itu didapat melalui penerbitan Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) Ekuitas Danareksa Infrastruktur Trans Jawa.

Jika dilihat dari jumlahnya RDPT berbasis ekuitas ini menjadi yang terbesar dalam sejarah di Indonesia. Penerbitannya dilakukan oleh PT Danareksa Investment Management (DIM) sebagai manajer investasi dan PT Bank Mega ditunjuk sebagai bank kustodian.

RDPT Ekuitas ini menggunakan underlying asset saham WTR di perusahaan investasinya yaitu PT Waskita Transjawa Toll Road (WTTR). Saat ini WTTR mengelola 3 (tiga) ruas tol yaitu Kanji-Pejagan, Pejagan-Pemalang dan Pasuruan- Probolinggo dengan panjang ruas tol keseluruhan mencapai 123,8 km.

Penerbitan RDPT ekuitas ini akan menggunakan dua skema transaksi. Pertama WTR akan mengalihkan kepemilikan sahamnya di WTTR sebesar 57,14% senilai Rp 2,85 triliun ke dalam RDPT.


Kemudian WTTR akan menerbitkan saham baru (right issue) sebesar 30% kepada RDPT senilai Rp 2,15 triliun. Sehingga total dana yang diperoleh dari RDPT Ekuitas sebesar Rp 5 triliun.

Namun karena penerbitan saham 30% saham WTTR itu membuat kepemilikan saham RDPT 57,14% akan terdelusi menjadi 40%. Sehingga setelah proses selesai RDPT akan menguasai 70% saham WTTR, sementara kepemilikan WTR menjadi 30%.

RDPT Ekuitas WTR ini memiliki jangka waktu 5 tahun. Sayangnya baik perseroan maupun penerbit merahasiakan pembelinya. Namun ditegaskan RDPT ini dibeli oleh perusahaan dana pensiun dan asuransi BUMN. (dna/dna)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads